Minggu, 31 Oktober 2010

ANALISIS PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI MANAJER DALAM PERUSAHAAN/ORGANISASI

TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
CHOICE
DESIGN
INTELEGENCE
SIM

-METODE
Metode Pengumpulan Data dalam tulisan ini dilakukan dengan metode Studi Kepustakaan,
dimana berbagai data dihimpun dan dikumpulkan, dinventarisir sesuai dengan sub-bab
bahasan masing-masing, mulai dari buku-buku literatur, jurnal, hingga bahan-bahan dari
internet yang relevan dan kemudian setelah semua data dan informasi telah dikumpulkan,
maka dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan judul yang diangkat.

-PEMBAHASAN
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa kehadiran komputer dalam sistem informasi
manajemen telah memberikan banyak kemudahan bagi manajer dalam melakukan
kegiatannya. Dari hal-hal yang kecil, seperti memberikan informasi kepada pihak lain,
mendokumentasikan file-file, menyimpan data-data, dan lain-lain hingga mengambil sebuah
keputusan penting bagi perusahaan.
Secara prinsip, komputer dan perangkat keras (hardware) lain hanyalah merupakan sebuah sumber daya fisik yang tidak dapat berfungsi tanpa ada manusia yang memberikan instruksi.
Dalam hal ini, manusia membuat sebuah teknologi bernama perangkat lunak (software) yang
pada dasarnya berisi suatu urutan instruksi untuk ”menggerakkan” berbagai komponen
perangkat keras secara operasional. Dalam perkembangannya, software (perangkat lunak)
dapat dibagi menjadi dua jenis besar, yaitu: Software yang berisi perintah-perintah atau
seperangkat instruksi untuk mengoperasikan berbagai komponen hardware –disebut sebagai
System Software; dan Software yang berisi perintah-perintah untuk menjalankan suatu
prosedur tertentu yang merepresentasikan proses, aktivitas, dan/atau fungsi bisnis tertentu –
disebut sebagai Application Software.
Semenjak diperkenalkannya setengah abad yang lalu, komputer kerap didefinisikan sebagai
”alat pengolah data”. Hingga saat ini pun pengertian tersebut masih cukup relevan untuk
dipergunakan secara umum. Dengan menggunakan prinsip IPO (Input-Proses-Output),
pengguna atau seseorang mengharapkan agar komputer dapat menghasilkan output tertentu
dari berbagai input yang diberikan. Jika dahulu bentuk pemrosesan hanya terbatas pada hal-
hal semacam kalkulasi kuantitatif belaka, dalam perkembangannya sekarang ini sebuah
komputer sudah dapat berfungsi sebagai alat bantu berbagai aktivitas kehidupan manusia,
seperti: proses belajar, proses komunikasi, proses perdagangan, dan lain sebagainya.
Komputer menerima instruksi dari manusia untuk melakukan sejumlah pemrosesan data yang
hasilnya akan dipresentasikan kepada yang bersangkutan. Untuk mengerti cara kerja
komputer, perlu dipahami terlebih dahulu arsitektur dari perangkat keras ini. Sebuah
komputer standar dapat bekerja secara normal jika memiliki lima buah komponen sebagai
berikut: (1) Input yang berfungsi untuk memberikan perintah kepada komputer dalam
berbagai bentuk. Contoh dari alat input adalah papan ketik (keyboard), mouse, scanner,
joystick, dan lain sebagainya;
(2) Alat output yang berfungsi untuk mempresentasikan hasil
permrosesan data atau hal-hal yang diinginkan. Termasuk di dalamnya adalah layar monitor,
priter, plotter, dan lain sebagainya;
(3) CPU atau Central Processing Unit yang merupakan
pusat pengolahan dan kalkulasi data karena di sinilah terletak chip mikroprosesor yang
merupakan otak dan pusat syaraf komputer;
(4) Memori utama (primary memory) adalah
sebuah modul di dalam komputer tempat program dan instruksi aturan-aturan pengoperasian
komputer (sistem operasi) disimpan sementara (sebagian bersifat permanen). Ada dua jenis
memori utama di dalam komputer, yaitu ROM (Read Only Memory) yang penyimpanannya
bersifat permanen dan RAM (Random Access Memory) yang penyimpanannya bersifat
sementara; dan
(5) Media penyimpan atau memori sekunder (secondary memory) yang
sifatnya semi permanen maupun permanen untuk meletakkan data dan/atau program yang
dibutuhkan oleh pengguna. Termasuk di dalam contoh media penyimpan internal adalah
harddisk dan media penyimpan eksternal adalah diskette, compact disc (CD-ROM), zip disk,
jaz disk, dan lain sebagainya.
Jika seseorang ingin menjalankan aplikasi tertentu, yang pertama kali perlu dilakukannya
adalah menginstalasi program terkait yang terdapat di dalam media penyimpan ke dalam
harddisk komputer. Setelah program tersebut diinstalasi, dengan menggunakan perintah-
perintah tertentu melalui alat input, user dapat menjalankan dan berinteraksi dengan
komputer. Untuk setiap perintah atau instruksi yang diberikan, CPU bekerja sama dengan
memori akan mengatur pemrosesan data tersebut sehingga hasilnya dapat dilihat oleh yang
bersangkutan melalui alat output. Jika terdapat data yang harus disimpan, maka pengguna
dapat menggunakan media penyimpanan eksternal sesuai dengan kebutuhan
4.1. Aktivitas kerja sama antar Komputer
Pada mulanya, sebuah komputer hanya dapat dipergunakan secara individual (stand alone)
semata. Namun perkembangan teknologi digital telah memungkinkan sebuah komputer untuk
dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Secara sederhana, dengan menggunakan sebuah
kabel dan port komunikasi, dua buah komputer dapat dihubungkan dan saling bekerjasama.
Jika dua buah komputer (A dan B) saling dihubungkan, maka hal-hal yang dapat dilakukan
antara lain:
· Komputer A dapat mengakses file-file yang ada di Komputer B;
· Komputer A dapat mengakses disk drive dari Komputer B;
· Komputer A dapat mengirimkan data ke Komputer B;
· Komputer A dapat menggunakan printer yang terhubung di Komputer B;
· Komputer A dapat melihat status konfigurasi dari Komputer B beserta aktivitasnya;
· dan lain sebagainya.

Dengan prinsip di atas, maka dapat dikembangkan suatu jaringan komputer dimana di
dalamnya terhubung lebih dari satu buah komputer sehingga antar komputer tersebut dapat
saling tukar menukar fasilitas dan sumber daya. Yang dimaksud dengan sumber daya di sini
adalah berbagai komponen-komponen sebuah komputer seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, seperti: peralatan input, peralatan output, central processing unit, memori
primer, memori sekunder, dan lain sebagainya. Untuk dapat membuat beberapa komputer
terhubung dengan jaringan dan saling bekerjasama, dibutuhkan komponen-komponen sebagai
berikut: Komputer-komputer yang ingin saling dihubungkan dan bekerjasama; Kartu jaringan
(network card) yang terdapat pada masing-masing komputer (misalnya tipe ethernet card);
Hub yaitu sebuah peralatan yang memiliki beberapa lubang koneksi (connection port); Kabel
transmisi digital (misalnya jenis UTP); dan Perangkat lunak sistem operasi dan aplikasi yang
memiliki fitur jaringan dan diinstalasi pada masing-masing komputer. Harap diperhatikan di
sini bahwa pada awal mulanya diperkenalkan konsep jaringan, aspek kompatibilitas menjadi
isu utama. Namun dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, berbagai kendala
ketidakseragaman tersebut telah dapat dipecahkan melalui berbagai macam cara (seperti
standarisasi internasional) yang memungkinkan berbagai jenis komputer yang berbeda untuk
dapat saling berkomunikasi dan bekerja sama. Berikut adalah diagram arsitektur jaringan
sederhana dari beberapa buah komputer dengan komponen-komponen terkait.

4.2. Tugas Manajer dalam perusahaan dan hubungannya dengan Teknologi Informasi
Secara garis besar, sehubungan dengan teknologi informasi, SDM di perusahaan dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah kumpulan dari mereka yang
merupakan para pengguna (user) teknologi informasi yang dimiliki. Termasuk di dalam
kelompok ini seluruh jenjang SDM dari staf sampai dengan pimpinan puncak. Seluruh SDM
ini dalam kesehariannya terlibat langsung dalam penggunaan teknologi informasi sebagai
sarana penunjang dan pendukung aktivitas pekerjaan mereka sehari-hari. Kelompok kedua
adalah mereka yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pengembangan teknologi
informasi di perusahaan. Tugas utama dari mereka yang berada di dalam kelompok ini
adalah:
(1) Menyusun perencanaan strategis (masterplan) mengenai pengembangan sistem
dan teknologi informasi perusahaan, lengkap dengan cetak birunya (blue print);
(2)Mendefinisikan secara detail kebutuhan sistem informasi perusahaan, terutama kebutuhan
spesifik dari masing-masing individu yang ada;
(3) Menyediakan teknologi informasi yang
sesuai dengan kebutuhan detail yang telah didefinisikan tersebut;
(4) Memelihara dan mengembangkan teknologi informasi yang dimiliki perusahaan agar selalu up-to-date dan
dapat dipergunakan oleh seluruh SDM perusahaan;
(5) Mengelola hubungan kemitraan
dengan pihak-pihak di luar perusahaan (vendor) yang bekerja sama dalam hal pengembangan
teknologi; dan
(6) Memonitor dan mengawasi berbagai hal terkait dengan manajemen atau
proses pengelolaan aset teknologi informasi. Untuk menjalankan serangkaian tugas tersebut,
biasanya dikenal berbagai jabatan profesional, seperti: chief executive officer, information
technology manager, system analyst, programmer, project manager, dan lain sebagainya –
yang masing-masing memiliki kompetensi dan keahlian khusus sehubungan dengan teknologi
informasi.
Kelompok kedua yang dimaksudkan dalam penjelasan di atas adalah para manajer dalam
perusahaan. Agar tugas para manajer tersebut dapat berjalan dengan baik, dengan cepat,
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan berbagai informasi. Informasi
yang diperlukan dalam hal ini adalah informasi yang telah diolah sedemian rupa melalui
sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen akan sangat berarti apabila
didukung oleh teknologi komputer yang sudah sangat canggih perkembangannya.

4.3. Tanggungjawab Manajer dalam Teknologi Informasi bagi organisasi
Adalah umum bagi perusahaan-perusahaan besar yang kinerjanya sangat bergantung pada
kehandalan teknologi informasi memiliki seorang manajer eksekutif di bidang sistem
informasi. Eksekutif yang paling bertanggung jawab terhadap perencanaan dan
pengembangan teknologi informasi di perusahaan ini dikenal sebagai CIO (Chief Information
Officer) atau Manajer Senior di bidang Sistem dan Teknologi Informasi. Kalau di dalam
format PT (Perusahaan Terbatas) di Indonesia, CIO kurang lebih setara dengan Direktur
(dalam jajaran direksi perusahaan) yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden
Direktur. Apakah tugas dari seorang CIO? Tugas utama yang merupakan tanggung jawab
eksekutif lain dalam jajaran direksi adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh
dan mendetail bisnis yang digeluti perusahaan. Kalau dahulu manajemen inti cukup
mempelajari semua komponen internal perusahaan (khususnya sehubungan dengan produk-
produk atau jasa-jasa yang ditawarkan), saat ini hal tersebut tidaklah cukup. Persaingan yang
begitu cepat dan lingkungan bisnis yang sangat dinamis mengharuskan eksekutif perusahaan
untuk selalu memantau dan mempelajari aspek-aspek di luar perusahaan (eksternal) secara
intens dan terus-menerus, terutama yang berkaitan dengan perilaku pasar (market) dan
pelanggan. Setidak-tidaknya untuk dewasa ini ada tujuh cara yang terbukti efektif untuk
mempelajari hal internal dan eksternal perusahaan. Ketujuh cara tersebut adalah:
1) Memiliki armada SDM yang secara berkala mempelajari keadaan pasar dan komponen
eksternal lainnya;
2) Mempelajari secara mendalam proses-proses penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan;
3) Mengundang bagian-bagian lain dalam perusahaan untuk berdiskusi secara berkala;
4) Menghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan industri terkait;
5) Membaca secara aktif publikasi-publikasi yang berkaitan dengan produk, jasa, dan industri
dimana perusahaan yang bersangkutan berada;
6) Menjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis terkait; dan
7) Menjalin komunikasi aktif dan konsisten dengan para manajer lini perusahaan.

4.4. Peran SIM berbasis Komputer dalam Pengambilan Keputusan
Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bahwa bila tidak ada
pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari
keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Sedangkan
parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi tersebut menurut Wahyono (2003),
ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Suatu informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya
dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Tidak ada komentar: