Minggu, 09 Mei 2010

Pengaruh Stabilitas Keamanan Terhadap Ketahanan Ekonomi Nasional

A. Pendahuluan

Manusia dikatakan makhluk sempurna karena memiliki naluri, kemmpuan berpikir, akal dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh karena itu, manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan : Agama, Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni atau Budaya, IPTEK dan Hankam.

Untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya, manusia perlu mengadakan hubungan-hubungan, antara lain :

* Hubungan manusia dengan Tuhannya, yang kemudian melahirkan agamanya.
* Hubungan manusia dengan cita-citanya, yang kemudian melahirkan ideology.
* Hubungan manusia dengan kekuatan atau kekuasaannya, yang kemudian melahirkan politik.
* Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhannya, yang kemudian melahirkan ekonomi.
* Hubungan manusia dengan manusia, yang kemudian melahirkan social.
* Hubungan manusia dengan keindahan, yang kemudian melahirkan kesenian atau budaya.
* Hubungan manusia dengan pemanfaatan fenomena alam yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
* Hubungan manusia dengan rasa aman yang kemudian melahirkan pertahanan keamanan.

Sejak merdeka Negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Terutama mempertahankan kebutuhan ekonomi. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa Pemerintahan dari gerakan separatis.

Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar Negara besar. Hal ini, secara langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negative terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus meiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.

B. Pemahaman Ketahanan Ekonomi Nasional

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan ekonomi nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi.

Ketahanan ekonomi nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Konsepsi ketahanan ekonomi nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yan seimbang, serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh yang berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wawasan Nusantara.

Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan niali-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata antara rohani dan jasmani.

Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin Hankamnas(catur dharma eka karma) :

1. Ancaman di dalam negeri

Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.

2. Ancaman dari luar negeri

Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh luar negeri.

C. Ciri-ciri Ketahanan Ekonomi Nasional

Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi Negara berkembang. Difokuskan uantuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Didasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagrata yang terdiri atas 3 aspek alamiah(trigatra) yang meliputi geografi; kekayaaan alam dan kependudukan serta liam aspek social(pancagtra) yang meliputi ideology, politik, ekonomi, soasial budaya dan pertahanan keamanan.

Berpedoman pada wawasan nasional. Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

D. Kondisi Ketahanan Ekonomi Nasional

Stabilisasi ekonomi terwujud jika stabilitas polittik dan keamaan ter­jaga. Sedangkan stabilitas politik dan keamanan bisa dicapai jika ke­sejahteraan rakyat terjamin. Aspek kesejah­teraan rakyat belakangan ini amatlah rapuh. Untuk itulah, aspek ini yang harus jadi fokus peme­rin­tahan lima tahun ke depan.

Potret derajat kesejahteraan rak­yat kita bisa dipahami dengan cara me­nyimak isu tentang peng­ang­guran, rumah tangga miskin (RTM) dan per­kembangan konsumsi rumah tangga. Kita harus obyek me­nyikapinya agar memiliki dasar yang relevan dalam me­ru­muskan aneka kebijakan untuk mewujudkan stabilitas politik, keamanan dan stabilitas ekonomi.

Jumlah pengangguran meningkat cukup signifikan akibat krisis ekonomi. Sementara pertumbuhan ekonomi me­ngalami penurunan dari kisaran 6 persen menjadi sedikit di atas 4 persen tahun ini. Ditambah lagi dengan niat peme­rintah meng­hentikan pengiriman TKI ke Malaysia.

Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksi peng­ang­guran di Indonesia akan bertambah 170 ribu hingga 650 ribu orang pada 2009. Akibat anjloknya daya beli, konsumsi rumah tangga tahun ini hanya 4,1 persen. Sementara itu, jum­­lah rumah tangga miskin masih tinggi, sekitar 17,1 juta ke­­luarga. Tiga indikator ini menggambarkan ketidaknya­manan hidup puluhan juta warga. Gabungan masalah ini jelas-jelas men­jadi bom waktu, yang setiap saat bisa menimbulkan ledakan masalah sosial yang akan mereduksi stabilitas politik, keamanan dan stabilitas ekonomi. Potensi masalah besar inilah yang harus jadi fokus pemerintah lima tahun mendatang.

Dengan kondisi itu, pemerintahan baru harus bisa me­manfaatkan 100 hari pertama dengan bekerja ekstra cepat menstimulir perekonomian dalam negeri. Target pertama menurunkan suku bunga pinjaman bank dari 13-14 persen ke level 10 persen. Langkah berikutnya meru­muskan program revitalisasi ketahanan ekonomi dengan fokus pemberdayaan usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM).

Berdasarkan data resmi pemerintah, siapa saja rasanya akan yakin bahwa UMKM yang tangguh bisa memulihkan keta­hanan ekonomi nasional. Agar produktivitas UMKM terjaga, pemerintah harus berbuat maksimal melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk yang diimpor secara ilegal.

E. Penyebab Dan Dampak Krisis Ekonomi

1. Penyebab krisis ekonomi.

a. Pengaruh Global

* Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi terutama tehnologi komunikasi informasi dan transportasi, menyebabkan dunia terasa semakin sempit, transparan dan tanpa batas yang semakin mengglobal. Proses globalisasitercermin dalam globalisasi informasi dan globalisasi ekonomi, yang membawa sistem nilai yang positif yang mendorong ke arah kemajuan dan modernisasi maupun yang bersifat negatif yang dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa serta sendi kehidupan di seluruh aspek kehidupan nasional, bahkan juga menjungkir balikkan nilai-nilai dasar yang telah berakar dan telah mapan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

* Adanya kecenderungan dan nominasi negara adidaya yang selalu memaksakan kehendaknya merupakan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan politik luar negeri. Negara-negara yang kuat cenderung menerapkan kepentingan politik serta dilandasi nilai-nilai yang berlaku di masyarakanya kepada negara lain dalam hal demokrasi, Ham dan lingkungan hidup serta pandangan bebas. hal ini menyebabkan tekanan politik dan krisis ekonomi nasional.

* Kecenderungan proteksionisme dan meningkatnya masalah perdagangan yang mempunyai dimensi politik merupakan hambatan bagi bangsa Indonesia untuk memperluas kegiatan perdagangan global, hal ini menyebabkan krisis ekonomi bangsa.

b. Pengaruh nasional

* Secara sosiologis bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis dengan adat-istiadat, bahasa, pandangan hidup serta agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, hal ini dapat merupakan titik rawan yang menimbulkan primordialisme sempit yang mengarah kepada perpecahan bangsa dan pada akhirnya krisis ekonomi melanda kehidupan bangsa.

* Kepemimpinan Nasional yang belum terlepas dari KKN dapat menimbulkan krisis ekonomi.

* Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan yang miskin sehingga menimbulkan krisis ekonomi yang berlanjut.

* Terbatasnya sarana dan prasarana ekonomi mempengaruhi arus bahan, barang dan jasa sehingga perkembangan ekonomi sulit mengakibatkan krisis ekonomi berkepanjangan.

* Pengaruh Keamanan dalam negeri yang belum stabil mempengaruhi kelancaran pembangunan ekonomi sehingga krisis ekonomi berkelanjutan.

2. Dampak Krisis Ekonomi

Dampak Krisis Ekonomi akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan nasional sehingga dapat mempengaruhi ketangguhan Ketahanan Nasional.

F.Peranan Ketahanan Nasional Dalam Pemulihan Krisis Ekonomi

1. Peranan Konsepsi Ketahanan

Adalah sebagai pedoman atau sarana untuk meningkatkan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan sehingga terwujudnya ketahanan idiologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan Sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan.

a. Implementasi Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi ketahanan nasional pada hakekatnya juga merupakan metode pemecahan persoalan dalam upaya mewujudkan kondisi kehidupan nasional menuju kajayaan bangsa dan negara. Oleh karena itu konsepsi Ketahanan Nasional harus dioperasionalisasikan serta disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat sehingga diyakini kebenarannya dan pada akhirnya diimplementasikan.

b. Pendekatan Implementasi Konsepsi Ketahanan Nasional.

* Pendekatan dari atas

* Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional serta wawasan nusantara sebagai landasan Visional dijadikan pedoman untuk melakukan arah pembinaan terhadap geografi, kekayaan alam dan kependudukan.

c. Arah Pembinaan Kependudukan.

* Pengaturan laju pertumbuhan penduduk

* Pengaturan penyebaran penduduk

* Meningkatkan kwalitas penduduk/SDM

* Pemberdayaan Wanita dan generasi muda

d. Arah Pembinaan Ketahanan Idiologi.

* Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangtingkatkan

* Pancasila sebagai idiologi terbuka perlu terus direkvansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya

* Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk.

e. Arah Pembinaan Ketahanan Politik.

* Sistem pemerintah yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekusaan yang bersifat absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan di MPR.

* Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.

* Kepemimpinan Nasional yang berwibawa dengan tetap dalam lingkup Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara.

* Terjalinnya komunikasi politik timbal balik.

* Hubungan luar negeri ditunjukan untuk lebih meningkatkan kerja sama internasional.

f. Arah Pembinaan Ketahanan Nasional.

* Sistem ekonomi harus dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan.

* Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya secara seimbang dan serasi antar wilayah/daerah dan sekitarnya.

* Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis.

j. Arah Pembinaan Pertahanan dan Keamanan.

* Mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara yang berisi keuletan dan ketangguhan melalui penyelenggaraan sistem keamanan nasional.

* Cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.

* Pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam.

* Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala macam ancaman dan gangguan.

* Budayakan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam. Pembangunan dan kekuatan Hankam harus diselenggarakan oleh manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati HAM, menghayati makna nilai dan hakekat perang dan damai.

* TNI berpedoman pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit yang merupakan penjabaran Pancasila.

* Polri berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.

* Meningkatkan kesatuan dan persatuan serta ketaatan masyarakat pada persatuan secara terus-menerus.

G. Kesimpulan

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan. Bahwa suatu implementasi Ketahanan Nasional dengan metode pendekatan dari atas maka akan terwujud ketahanan nasional yang tangguh terhadap segala tantangan, ancaman dan dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan terwujud ditandai dengan pulihnya krisis ekonomi nasional suatu negara.

H. Referensi

* SERI DIKTAT KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Penerbit : Universitas gunadarma.