Bagi setiap bank, teknologi informasi cukup penting lebih-lebih bagi bank rite!, keberadaannya tidak dapat ditawar lagi, mengingat jaringan operasionalnya yang luas. Di samping itu, bank ritel pada umumnya mempunyai networking kantor yang tersebar dari kota sampai dengan desa-desa di negara kita. Tanpa bantuan teknologi informasi, bank akan mengalami banyak hambatan, antara lain kecepatan laporan menjadi lambat dan tidak akurat dan pelayanan serta informasi akan menjadi kurang cepat. Apalagi bank ritel dikenal mempunyai jumlah tenaga kerja yang banyak sehingga perlu dibantu dengan modernisasi teknologi yang andal. Untuk itu, diperlukan peralatan elektronik berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) dengan bantuan tenaga konsultan yang berpengalaman baik di tingkat nasional maupun internasional. Masalahnya, untuk dapat menerapkan sistem teknologi informasi itu diperlukan dana yang besar.
Untuk memodernisasi teknologi secara integrated system on line in the real time tersebut. Direksi bank dihadapkan dengan adanya tantangan (challenging), dengan beberapa pertimbangan demi memajukan servis bank dan nama image bank serta tingkat persaingan bank yang semakin ketat, diperlukan anggaran (budget) dana yang besar. Produk-produk consumer banking diperlukan dalam rangka mengembangkan peluang bank, misalnya mengembangkan aliansi dengan bank lain, seperti ATM sharing, menambah outlet berupa ATM, ATM bersama, payment point, phone banking, mobile banking, RTGS (Real Time Gross Settlement).
Kecanggihan peralatan-peralatan komputerisasi itu tidak akan dapat dijalankanidioperasikan tanpa menggunakan tenaga pegawai/staf yang telah terlatih melalui training khusus dan telah mengikuti seminar- seminar baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Peralatan itu merupakan peralatan buatan pabrik dari luar negeri (misalnya Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Korea) dan setiap saat kecanggihannya selalu atau sering berubah karena produk-produk baru yang lebih canggih dengan kualitas baik dan efisien.
Agar pelayanan bank dengan menggunakan teknologi maju diper- hitungkan oleh pesaing, diperlukan dana khusus untuk menyewa transfonder (satelit) tersendiri, seperti yang dilakukan oleh Bank BCA. Dalam perkembangannya bank ritel dituntut untuk meningkatkan fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit kecii. Namun, oleh karena kecenderungan bunga SBI menurun, akibatnya bank juga diharapkan menurunkan suku bunga pinjamannya. Apabila hal ini terjadi, pendapatan bank tentu akan berkurang. Padahal over head bagi bank ritel dengan jumlah karyawan yang banyak alcan meningkatkan biaya karyawan.
Olch karena itu, pemimpin bank harus berupaya mencari inovasi, misalnya dengan mencari terobosan seperti melakukan usaha side income berupa fee based income. Upaya ml antara lain dilakukan dengan cara memperkenalkan produk-produk baru berteknologi canggih, seperti Credit Card, Debit Card, ATM sharing dengan bank-bank lain dengan memungut biaya, Phone Banking Payment Point, dan sebagainya. Di samping itu, bank juga meningkatkan pelayanan transfer (pengiriman uang) balk domestik maupun luar negeri dengan memungut biaya administrasi. Usaha pelryanan perbankan di bidang ekspor impor juga merupalcan fee based in, ome yang harus digali dan ditinglcatkan.
Bank yang dapat memanfaatkan kemampuannya di bidang teknologi informasi secara tepat dan dapat memuaskan nasabahnya dengan pela-yanan yang cepat, contohnya adalah BCA. Cara bisnisnya adalah payment system (fasilitas, pembayaran transaksi keuangan). Jadi, dapat dibayangkan bilamana cara ini dapat dilakukan oleh bank-bank lain, penghasilan tersebut akan sangat membantu kincrja bank yang bersangkutan. Dengan demikian, bank tersebut diharapkan akan menjadi bank sehat/sukses.
Kemajuan teknologi semakin memudahkan masyarakat modern dalam melakukan transaksi perbankan. Di antaranya melalui phone banking (fix dan mobile), ATM, kartu debit, dan Internet banking.
Automatic Teller Machine (ATM), kartu debit, internet banking, hingga mobile banking banyak mengubah wajah dunia perbankan. Awal, orang enggan memanfaatkan apa yang disebut electronic banking ini.
Sekarang bukan jamannya lagi nasabah bank antri di depan kasir. Hampir semua transaksi perbankan kini dapat dilakukan tanpa berhadap-hadapan muka. Hanya dengan bantuan perangkat elektronik semuanya terselesaikan. Ada ATM, kartu debit, telepon, handphonehingga Internet.
Katakan saja, nasabah dengan mudah dapat melakukan transaksi perbankan hanya dari tempat tidur. Pagi-pagi bangun, duduk di pinggir kasur; kucek-kucek mata, ambit telepon seluler, pencet sana pencet sini, sekejap saat itu juga jutaan rupiah sudah meluncur dari rekening sate ke rekening yang lain. Lalu, kirim pesan pendek atau menelepon ke rekanan yang dituju “Gue sudah transfer uangnya”. Selesai!
Transfer uang melalui telepon genggam atau yang sekarang lazim disebut mobile banking memang sangat fleksibel, tidak tergantung waktu dan tempat. Dapat dilakukan saat berada di mana pun serta beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Uang terkirim dan diterima saat itu juga.
Perkembangan pesat apa yang disebut electronic banking (e-banking, perbankan elektronik) dimulai sejak mesin ATM diperkenalkan pada pertengahan 1980-an. Adalah Bank Niaga yang pertama kali memakai ATM. Disusul BCA yang juga mengembangkan jaringan mesin ajaib ini. Kemudian juga bank-bank lain.
Awalnya orang awam menggunakan ATM ragu-ragu. Aman atau tidak ya? Bisa keluar dengan jumlah persis seperti yang diminta atau tidak? Uang di rekening bcrkurangkah tanpa diminta? Banyak pihak belum melirik keandalan mesin ini. Bahkan ada pula yang mencemooh.
ATM membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk diterima masyarakat. “Nasabah baru terbiasa menggunakan ATM sekitar 10 tahun kemudian,” kata Ina Suwandi. Wakil Kepala Divisi Perbankan Konsumer BCA. Pada saat itulah ATM berkembang pesat. Mesin kasir otomatis ini sudah dengan mudah dapat ditemui di mana-mana. Jaringannya semakin luas. Nasabah semakin akrab dengan ATM. “Diperlukan edukasi nasabah yang terus menerus,” ujar Ina.
Pertama kali ATM dikembangkan karena munculnya keperluan alternatif transaksi selain di kantor cabang bank. “Saat itu dirasakan ada kebutuhan untuk layanan transaksi perbankan yang tidak hanya di cabang saja,” kata Yuli Rahmaasih, Electronic Delivery Networking and Customer Educating Division Head, Bank Niaga.
Fitur-fitur layanan ATM pun semakin beragam dan lengkap, tidak hanya mengambil uang tunai semata. Transfer antar rekening dalam bank yang sama dapat dilakukan melalui ATM. Belakangan bisa transfer antarbank. Bank Niaga dan bank-bank lain mengembangkan jaringan ATM Bersama Artajasa yang mencapai 7.500-an ATM di seluruh Indonesia. Nasabah masing-masing bank yang bergabung mendapat kemudahan-kemudahan untuk tank tunai, informasi saldo, dan transfer antarbank anggota ATM Bersama secara on-line real time
Blog'Zzz
Jumat, 13 Mei 2011
Kamis, 31 Maret 2011
Teknik Komputer Perbankan
1) Kentungan yang diperoleh jasa bank :
1. biaya adminstrasi (c/: adm kredit )
2. biaya kirim (c/: biaya transfer)
3. biaya tagih (c/: biaya kliring)
4. biaya provisi dan komisi (c/: jasa kredit/transfer)
5. biaya sewa (c/: sewa safe deposit box)
6. biaya iuran (c/: biaya kartu kredit)
7. biaya lain-lain.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
2) jelaskan dengan lengkap yang dimaksud dengan:
1. Kiriman uang (Transfer) :
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.
Sumber : wikipedia.com
1. Kliring:
Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya, dengan maksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
Mekanisme Kliring :
untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih
mudah, aman dan efisien.
Sumber: masodah.staff.gunadarma.ac.id/…/files/…/AKUNTANSI++KLIRING.doc
1. Inkaso (Collection) :
Secara umum dapat dikatakan bahwa inkaso adalah proses kliring antar kota, baik dalam
negeri maupun luar negeri. Biasanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan akan
lebih lama.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Safe Deposit Box :
SDB merupakan jasa bank yang diberikan kepada pada nasabah, yaitu berupa kotak
untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda benda berharganya.
sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Bank Note :
Bank note merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di
luar negeri. Jual beli bank note merupakan transaksi antara valuta yang dapat diterima
pembayarannya dan dapat diperjualbelikan dan diperdagangkan kembali sesuai dengan
nilai tukarnya
Pada transaksi jual beli bank akan mengelompokkan bank note lemah (ITL, FRF, MYR)
dan bank note kuat (USD, SGD, AUD, DEM, JPY). Dalam transaksinya bank note, suatu
bank akan menggunakan nilai kurs yang dikeluarkan oleh bank Indonesia.
Beberapa istilah dalam transaksi bank note :
- valuta mata uang
- kurs nilai valuta asing
- konversi penyesuaian
- kurs konversi penyesuaian nilai valuta asing terhadap rupiah
Dalam transaksi jual beli bank note ada dua macam kurs, yaitu kurs beli (buying rate)
dan kurs jual (selling rate).
o Kurs jual adalah saat bank menjual atau nasabah membeli
o Kurs beli adalah saat bank membeli atau nasabah menjual.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Bank Card :
Bank card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan bank dan diberikan kepada
nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di berbagai tempat.
Dalam system kerja bank card terlihaaat ada 3 pihak yang terlibat dalam prosesnya,
yaitu:
1. Bank sebagai penerbit dan pembayar
2. Pedagang / merchant, sebagai tempat belanja
3. Pemegang kartu / card holder, sebagai yang berhak melakukan transaksi.
Keleluasaan dan kebebasan dalam menggunakan sangat dibatasi pada jenis kartu yang
diterbitkan. Setiap jeins bank card memiliki keunggulan dan kekurangan.
Charge card, suatu system dimana pemegang kartu harus melunasi semua
penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus pada sat jatuh tempo
Credit card, suatu system dimana pemegang kartu dapat melunasi penahian yang
terjadi atas dirinya secar angsuran pada saat jatuh tempo
Debet card, pembayaran atas penagihan nasbaah melalui pendebetan atas
rekening yang ada di bank dimana pada saat membuka kartu
Smart card, berfungsi sebagai rekening terpadu
Private label card, merupakan kartu yang diterbitkan oelh suatu badan usaha
(bukan bank) dan penggunaan kartu hanya sebatas pada perusahaan yang
mengeluarkan.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Travellers Cheque :
Travellers cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya
digunakan oleh nasabah yang bepergian.
Cek Wisata ini biasanya diterbitkan dengan nominal tertentu.
Keuntungan :
- memberikan kemudahan berbelanja
- mengurangi resiko kehilangan uang
- memberikan rasa percaya diri
- dapat dijadikan cederamata atau hadiah untuk relasi
- biasanya tidak ada biaya apapun
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Letter Of Credit :
L/C adalah jasa bank yang diberikan kepada masyarakat (nasabah) untuk memperlancar
arus barang dalam kegiatan ekspor-impor
LC merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (importir) untuk
menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga
(eksportir).
Mekanisme L/C :
Cat.
Bank pembuka Opening Bank
Issuing Bank
Bank devisa Advising Bank
Paying Bank
Negotiating Bank
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Bank Garansi :
Guarantee (garansi) artinya jaminan
Bank Garansi adalah jaminan bank dalam penyelesaian suatu proyek jika pelaksana
(kontraktor) ingkar/cedera janji.
Dengan adanya BG pemilik proyek mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan
sesuai dengan perjanjian.
Mekaninisme Bank Garansi :
- Terjadi perundingan rencana kerja proyek
- Kontraktor mengajukan Bank Garansi pada bank
- Bank memberikan Sertifikat BG
- Sertifikat diberikan pada pemilik proyek
- Pemilik Proyek memberikan proyek pada kontraktor
- Bila kontraktor cedera janji maka pemilik proyek dapat mencairkan sertifikat BG pada bank
- Bank penjamin akan membayar sertifikat BG pada pemilik proyek
- Bila pekerjaan diselesaikan oleh kontraktor maka sertifikat BG harus dikembalikan
MENERIMA SETORAN-SETORAN
Jasa ini diutamakan untuk membantu nasabahnya dalam melakukan setoran atau
pembayaran lewat bank. Setoran atai pembayaran yang biasa diterima bank antar lain :
pembayaran listrik, telpon, pajak, uang kuliah, rekening air dan setoran ONH
MELAKUKAN PEMBAYARAN
Jasa ini termasuk jasa lain-lain yang juga disediakan oleh bank, diantaranya pembayara
gaji, pensiun, bonus dan hadiah.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
3) a. Simpanan Giro :
suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100723202723AA7v8SX
b. Simpanan Deposito :
sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.
Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100723202723AA7v8SX
4) Dik:
Nominal deposito : Rp. 60.000.000
Jangka waktu : 1 Bulan
Periode : 4 agustus 2010-22 agustus 2010
Rumus :
Rumus bunga = nominal deposito x suku bunga x jumlah hari
366
Jawab :
bunga bulan 1 (4 agustus – 22agustust) : 19 hari
Bunga sehari = 60 jt x 10,75 % x 19 hari
366
= Rp. 334,836,0656
Dibulatkan = Rp. 334,836,08
Pajak atas bunga= 2% x Rp. 334,836 = Rp. 6,696,72
Dibulatkan menjadi Rp. 6,696,8
Bunga = nominal x bunga x jangka wktu
360
= 700 ribu x 16% x 26 hari
360
= 8,088,89
Sumber : http://ekonomi/perbankangunadarma.blogspot.com
5)
Tanggal Nama Akun Debet Kredit Saldo
1/8/10 Kas Rp. 700.000 Rp. 700.000
Tabungan Rp. 700.000
12/8/10 Tabungan Rp. 200.000 Rp. 500.000
Kas Rp. 200.000
9/8/10 Kliring Rp. 100.000 Rp.600.000
Tabungan Rp.100.000
26/8/10 Tabungan Rp. 100.000 Rp. 600.000
Kas Rp.100.000
Tax/pajak = [700 ribu x 16% x(100% - 15 %)x26 hari] : 365 hari
= 112000×0,05×26 = 145600 : 365 hari
Pajak yg di dapat Rp. 3.989
Saldo akhir = 700 rbu x 3% x 26
365
= 1,495,890411
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalbankindonesia
1. biaya adminstrasi (c/: adm kredit )
2. biaya kirim (c/: biaya transfer)
3. biaya tagih (c/: biaya kliring)
4. biaya provisi dan komisi (c/: jasa kredit/transfer)
5. biaya sewa (c/: sewa safe deposit box)
6. biaya iuran (c/: biaya kartu kredit)
7. biaya lain-lain.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
2) jelaskan dengan lengkap yang dimaksud dengan:
1. Kiriman uang (Transfer) :
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.
Sumber : wikipedia.com
1. Kliring:
Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya, dengan maksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
Mekanisme Kliring :
untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral
agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilakukan dengan lebih
mudah, aman dan efisien.
Sumber: masodah.staff.gunadarma.ac.id/…/files/…/AKUNTANSI++KLIRING.doc
1. Inkaso (Collection) :
Secara umum dapat dikatakan bahwa inkaso adalah proses kliring antar kota, baik dalam
negeri maupun luar negeri. Biasanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan akan
lebih lama.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Safe Deposit Box :
SDB merupakan jasa bank yang diberikan kepada pada nasabah, yaitu berupa kotak
untuk menyimpan dokumen-dokumen atau benda benda berharganya.
sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Bank Note :
Bank note merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di
luar negeri. Jual beli bank note merupakan transaksi antara valuta yang dapat diterima
pembayarannya dan dapat diperjualbelikan dan diperdagangkan kembali sesuai dengan
nilai tukarnya
Pada transaksi jual beli bank akan mengelompokkan bank note lemah (ITL, FRF, MYR)
dan bank note kuat (USD, SGD, AUD, DEM, JPY). Dalam transaksinya bank note, suatu
bank akan menggunakan nilai kurs yang dikeluarkan oleh bank Indonesia.
Beberapa istilah dalam transaksi bank note :
- valuta mata uang
- kurs nilai valuta asing
- konversi penyesuaian
- kurs konversi penyesuaian nilai valuta asing terhadap rupiah
Dalam transaksi jual beli bank note ada dua macam kurs, yaitu kurs beli (buying rate)
dan kurs jual (selling rate).
o Kurs jual adalah saat bank menjual atau nasabah membeli
o Kurs beli adalah saat bank membeli atau nasabah menjual.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Bank Card :
Bank card merupakan kartu plastik yang dikeluarkan bank dan diberikan kepada
nasabahnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di berbagai tempat.
Dalam system kerja bank card terlihaaat ada 3 pihak yang terlibat dalam prosesnya,
yaitu:
1. Bank sebagai penerbit dan pembayar
2. Pedagang / merchant, sebagai tempat belanja
3. Pemegang kartu / card holder, sebagai yang berhak melakukan transaksi.
Keleluasaan dan kebebasan dalam menggunakan sangat dibatasi pada jenis kartu yang
diterbitkan. Setiap jeins bank card memiliki keunggulan dan kekurangan.
Charge card, suatu system dimana pemegang kartu harus melunasi semua
penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus pada sat jatuh tempo
Credit card, suatu system dimana pemegang kartu dapat melunasi penahian yang
terjadi atas dirinya secar angsuran pada saat jatuh tempo
Debet card, pembayaran atas penagihan nasbaah melalui pendebetan atas
rekening yang ada di bank dimana pada saat membuka kartu
Smart card, berfungsi sebagai rekening terpadu
Private label card, merupakan kartu yang diterbitkan oelh suatu badan usaha
(bukan bank) dan penggunaan kartu hanya sebatas pada perusahaan yang
mengeluarkan.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Travellers Cheque :
Travellers cheque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya
digunakan oleh nasabah yang bepergian.
Cek Wisata ini biasanya diterbitkan dengan nominal tertentu.
Keuntungan :
- memberikan kemudahan berbelanja
- mengurangi resiko kehilangan uang
- memberikan rasa percaya diri
- dapat dijadikan cederamata atau hadiah untuk relasi
- biasanya tidak ada biaya apapun
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Letter Of Credit :
L/C adalah jasa bank yang diberikan kepada masyarakat (nasabah) untuk memperlancar
arus barang dalam kegiatan ekspor-impor
LC merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan nasabah (importir) untuk
menyediakan dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga
(eksportir).
Mekanisme L/C :
Cat.
Bank pembuka Opening Bank
Issuing Bank
Bank devisa Advising Bank
Paying Bank
Negotiating Bank
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
1. Bank Garansi :
Guarantee (garansi) artinya jaminan
Bank Garansi adalah jaminan bank dalam penyelesaian suatu proyek jika pelaksana
(kontraktor) ingkar/cedera janji.
Dengan adanya BG pemilik proyek mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan
sesuai dengan perjanjian.
Mekaninisme Bank Garansi :
- Terjadi perundingan rencana kerja proyek
- Kontraktor mengajukan Bank Garansi pada bank
- Bank memberikan Sertifikat BG
- Sertifikat diberikan pada pemilik proyek
- Pemilik Proyek memberikan proyek pada kontraktor
- Bila kontraktor cedera janji maka pemilik proyek dapat mencairkan sertifikat BG pada bank
- Bank penjamin akan membayar sertifikat BG pada pemilik proyek
- Bila pekerjaan diselesaikan oleh kontraktor maka sertifikat BG harus dikembalikan
MENERIMA SETORAN-SETORAN
Jasa ini diutamakan untuk membantu nasabahnya dalam melakukan setoran atau
pembayaran lewat bank. Setoran atai pembayaran yang biasa diterima bank antar lain :
pembayaran listrik, telpon, pajak, uang kuliah, rekening air dan setoran ONH
MELAKUKAN PEMBAYARAN
Jasa ini termasuk jasa lain-lain yang juga disediakan oleh bank, diantaranya pembayara
gaji, pensiun, bonus dan hadiah.
Sumber : kartika.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/Materi+4+JasaBank.pdf
3) a. Simpanan Giro :
suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100723202723AA7v8SX
b. Simpanan Deposito :
sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.
Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100723202723AA7v8SX
4) Dik:
Nominal deposito : Rp. 60.000.000
Jangka waktu : 1 Bulan
Periode : 4 agustus 2010-22 agustus 2010
Rumus :
Rumus bunga = nominal deposito x suku bunga x jumlah hari
366
Jawab :
bunga bulan 1 (4 agustus – 22agustust) : 19 hari
Bunga sehari = 60 jt x 10,75 % x 19 hari
366
= Rp. 334,836,0656
Dibulatkan = Rp. 334,836,08
Pajak atas bunga= 2% x Rp. 334,836 = Rp. 6,696,72
Dibulatkan menjadi Rp. 6,696,8
Bunga = nominal x bunga x jangka wktu
360
= 700 ribu x 16% x 26 hari
360
= 8,088,89
Sumber : http://ekonomi/perbankangunadarma.blogspot.com
5)
Tanggal Nama Akun Debet Kredit Saldo
1/8/10 Kas Rp. 700.000 Rp. 700.000
Tabungan Rp. 700.000
12/8/10 Tabungan Rp. 200.000 Rp. 500.000
Kas Rp. 200.000
9/8/10 Kliring Rp. 100.000 Rp.600.000
Tabungan Rp.100.000
26/8/10 Tabungan Rp. 100.000 Rp. 600.000
Kas Rp.100.000
Tax/pajak = [700 ribu x 16% x(100% - 15 %)x26 hari] : 365 hari
= 112000×0,05×26 = 145600 : 365 hari
Pajak yg di dapat Rp. 3.989
Saldo akhir = 700 rbu x 3% x 26
365
= 1,495,890411
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalbankindonesia
Jumat, 04 Maret 2011
perbankan
1) Pengertian uang :
Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
2) Jenis-jenis uang :
- Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
- Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
3) Lembaga Keuangan :
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.
4 Pengertian bank :
badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
5 Klasifikasi bank :
Bank diklasifikasi berdasarkan berbagai macam perspektif, yaitu:
A. Segi fungsinya,
B. Segi kepemilikannya,
C. Segi status, &
D. Segi penentuan harganya.
Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifikasi menjadi:
A. Bank umum (komersial + syariah): bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi-kan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
B. BPR: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar-kan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi:
1. Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah;
2. Bank swasta nasional: bank yang seba-gian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional Indonesia;
3. Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan berbadan hukum koperasi;
4. Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing, baik swasta maupun pemerintah asing.
5. Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan asing, dan pada umumnya sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta Indonesia.
Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi :
1. Bank devisa: bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau transaksinya berhubungan dengan valas.
2. Bank nondevisa: bank yang tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas.
Berdasarkan segi cara menentukan harga, bank diklasifikasi menjadi :
1. Bank konvensional: bank yang dalam menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu, baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.
2. Bank syariah: bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu tingkat bunga tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.
6.Deregulasi perbankan indonesia :
Salah satu maksud dari kebijakan deregulasi dan debirokratisasi adalah upaya untuk membangun suatu sistem perbankan yang sehat, efisien, dan tangguh. Kondisi 9erekonomian pada akhir periode 1982/1983 kurang menguntungkan, baik karena faktor eksternal maupun internal. Kemampuan pemerintah untuk menopang dana pembangunan semakin berkurang, untuk itu dilakukan perubahan strategi untuk mendorong peranan swasta agar lebih besar. Dampak dari over-regulated terhadap perbankan adalah kondisi stagnan dan hilangnya inisiatif perbankan. Hal tersebut mendorong BI melakukan deregulasi perbankan untuk memodernisasi perbankan sesuai dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan kehidupan ekonomi pada periode tersebut.
A. Tahun 1983
Pada tahun 1983 merupakan tahap awal deregulasi perbankan. Tahap awalnya berupa penghapusan pagu kredit, bank bebas menetapkan suku bunga kredit, tabungan, dan deposito, serta menghentikan pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) kepada semua bank kecuali untuk jenis kredit tertentu yang berkaitan dengan pengembangan koperasi dan ekspor Deregulasi Perbankan 1983 merupakan kebijakan yang paling signifikan dalam system perbankan Indonesia. Deregulasi ini juga menjadi tonggak awal system pasar bebas perbankan nasional yang mempunyai konsekuensi yang cukup besar terhadap system perbankan.
B. Tahun 1988
Pada tahun 1988 pemerintah bersama BI melangkah lebih lanjut dalam deregulasi perbankan dengan mengeluarkan Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88) yang menjadi titik balik dari berbagai kebijakan penertiban perbankan 1971–1972. Pemberian izin usaha bank baru yang telah dihentikan sejak tahun 1971 dibuka kembali oleh Pakto88. Demikian pula dengan ijin pembukaan kantor cabang atau pendirian BPR menjadi lebih dipermudah dengan persyaratan modal ringan. Suatu kemudahan yang sebelumnya belum pernah dirasakan oleh dunia perbankan. Salah satu ketentuan fundamental dalam Pakto 88 adalah perijinan untuk bank devisa yang hanya mensyaratkan tingkat kesehatan dan aset bank telah mencapai minimal Rp 100 juta. Namun demikian, Pakto 88 juga mempunyai efek samping dalam bentuk penyalahgunaan kebebasan dan kemudahan oleh para pengurus bank.
C. Tahun 1990-an
BI mengeluarkan Paket Kebijakan Februari 1991 yang berisi ketentuan yang mewajibkan bank berhati-hati dalam pengelolaannya. Pada 1992 dikeluarkan UU Perbankan menggantikan UU No. 14/1967. Sejak saat itu, terjadi perubahan dalam klasifikasi jenis bank, yaitu bank umum dan BPR. UU Perbankan 1992 juga menetapkan berbagai ketentuan tentang kehati-hatian pengelolaan bank dan pengenaan sanksi bagi pengurus bank yang melakukan tindakan sengaja yang merugikan bank, seperti tidak melakukan pencatatan dan pelaporan yang benar, serta pemberian kredit fiktif, dengan ancaman hukuman pidana. Selain itu, UU Perbankan 1992 juga memberi wewenang yang luas kepada Bank Indonesia untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap perbankan.
D. Tahun 1992-1993
perbankan nasional mulai menghadapi permasalahan yaitu meningkatnya kredit macet yang menimbulkan beban kerugian pada bank dan berdampak keengganan bank untuk melakukan ekspansi kredit. BI menetapkan suatu program khusus untuk menangani kredit macet dan membentuk Forum Kerjasama dari Gubernur BI, Menteri Keuangan, Kehakiman, Jaksa Agung, Menteri/Ketua Badan Pertahanan Nasional, dan Ketua Badan Penyelesaian Piutang Negara. Selain kredit macet, yang menjadi penyebab keengganan bank dalam melakukan ekspansi kredit adalah karena ketatnya ketentuan dalam Pakfeb 1991 yang membebani perbankan. Hal itu ditakutkan akan mengganggu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka, dikeluarkanlah Pakmei 1993 yang melonggarkan ketentuan kehati-hatian yang sebelumnya ditetapkan dalam Paket februari 1991.
E. Tahun 1994
Perekonomian Indonesia mengalami booming economy dengan sektor properti sebagai pilihan utama. Keadaan itu menjadi daya tarik bagi investor asing. Pakmei 1993 ternyata memberikan hasil pertumbuhan kredit perbankan dalam waktu yang sangat singkat dan melewati tingkat yang dapat memberikan tekanan berat pada upaya pengendalian moneter. Kredit perbankan dalam jumlah besar mengalir deras ke berbagai sektor usaha, terutama properti, meski BI telah berusaha membatasi. Keadan ekonomi mulai memanas dan inflasi meningkat. Setelah berjalan lama, Pakto 88 mulai menampakkan dampak negatifnya. Kebebasan perbankan terutama dalam bank devisa, yang menghambat terciptanya sistem perbankan yang sehat.
F. Tahun 1995
Pada tahun 1995 mulai memperberat syarat ketentuan untuk menjadi bank devisa, meski langkah tersebut belum bisa menahan laju pertumbuhan perbankan. Pada 1996, sebagai upaya untuk menekan ekspansi kredit perbankan yang dianggap sebagai pemicu memanasnya mesin perekonomian, diterapkan kembali kebijakan moral suasion dengan cara menghimbau bank untuk menekan laju ekspansi kreditnya.
G. Tahun 1997
Walaupun ekpansi kredit perbankan mulai dapat ditahan, namun perkembangan usaha perbankan menjadi lebih sulit dikendalikan. Untuk itu, BI telah berencana untuk melikuidasi tujuh bank yang ternyata belum mendapat restu dari pemerintah.
7. Sumber dana bank
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung.oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan secara tepat.
8. Alokasi dana bank
menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan. Wujud dari pengalokasian dana adalah kredit
atau aset yang dianggap menguntungkan bank
Uang merupakan alat tukar dan alat pembayaran yang sah. pada masa-masa sebelumnya, pembayaran dilakukan dengan cara barter, yaitu barang ditukar dengan barang secara langsung.
2) Jenis-jenis uang :
- Uang kartal adalah uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam kehidupan sehari-hari. Uang kartal berupa uang logam dan uang kertas, mata uang negara kita adalah Rupiah, uang pertama yang dibuat oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia.
Lembaga yang bertugas dan mengawasi peredaran uang rupiah adalah Bank Indonesia, sedangkan perusahaan yang mencetak uang rupiah adalah Perum Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia).
- Uang giral adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau dikantor pos. Contoh uang giral, cek, giro pos, wesel dan surat berharga.Uang giral biasanya digunakan untuk transaksi dengan nilai uang yang sangat besar.
3) Lembaga Keuangan :
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset nonfinancial atau aset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.
4 Pengertian bank :
badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
5 Klasifikasi bank :
Bank diklasifikasi berdasarkan berbagai macam perspektif, yaitu:
A. Segi fungsinya,
B. Segi kepemilikannya,
C. Segi status, &
D. Segi penentuan harganya.
Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifikasi menjadi:
A. Bank umum (komersial + syariah): bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi-kan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
B. BPR: bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasar-kan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi:
1. Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah;
2. Bank swasta nasional: bank yang seba-gian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional Indonesia;
3. Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan berbadan hukum koperasi;
4. Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing, baik swasta maupun pemerintah asing.
5. Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan asing, dan pada umumnya sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta Indonesia.
Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi :
1. Bank devisa: bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau transaksinya berhubungan dengan valas.
2. Bank nondevisa: bank yang tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas.
Berdasarkan segi cara menentukan harga, bank diklasifikasi menjadi :
1. Bank konvensional: bank yang dalam menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu, baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.
2. Bank syariah: bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu tingkat bunga tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.
6.Deregulasi perbankan indonesia :
Salah satu maksud dari kebijakan deregulasi dan debirokratisasi adalah upaya untuk membangun suatu sistem perbankan yang sehat, efisien, dan tangguh. Kondisi 9erekonomian pada akhir periode 1982/1983 kurang menguntungkan, baik karena faktor eksternal maupun internal. Kemampuan pemerintah untuk menopang dana pembangunan semakin berkurang, untuk itu dilakukan perubahan strategi untuk mendorong peranan swasta agar lebih besar. Dampak dari over-regulated terhadap perbankan adalah kondisi stagnan dan hilangnya inisiatif perbankan. Hal tersebut mendorong BI melakukan deregulasi perbankan untuk memodernisasi perbankan sesuai dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan kehidupan ekonomi pada periode tersebut.
A. Tahun 1983
Pada tahun 1983 merupakan tahap awal deregulasi perbankan. Tahap awalnya berupa penghapusan pagu kredit, bank bebas menetapkan suku bunga kredit, tabungan, dan deposito, serta menghentikan pemberian Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) kepada semua bank kecuali untuk jenis kredit tertentu yang berkaitan dengan pengembangan koperasi dan ekspor Deregulasi Perbankan 1983 merupakan kebijakan yang paling signifikan dalam system perbankan Indonesia. Deregulasi ini juga menjadi tonggak awal system pasar bebas perbankan nasional yang mempunyai konsekuensi yang cukup besar terhadap system perbankan.
B. Tahun 1988
Pada tahun 1988 pemerintah bersama BI melangkah lebih lanjut dalam deregulasi perbankan dengan mengeluarkan Paket Kebijakan Deregulasi Perbankan 1988 (Pakto 88) yang menjadi titik balik dari berbagai kebijakan penertiban perbankan 1971–1972. Pemberian izin usaha bank baru yang telah dihentikan sejak tahun 1971 dibuka kembali oleh Pakto88. Demikian pula dengan ijin pembukaan kantor cabang atau pendirian BPR menjadi lebih dipermudah dengan persyaratan modal ringan. Suatu kemudahan yang sebelumnya belum pernah dirasakan oleh dunia perbankan. Salah satu ketentuan fundamental dalam Pakto 88 adalah perijinan untuk bank devisa yang hanya mensyaratkan tingkat kesehatan dan aset bank telah mencapai minimal Rp 100 juta. Namun demikian, Pakto 88 juga mempunyai efek samping dalam bentuk penyalahgunaan kebebasan dan kemudahan oleh para pengurus bank.
C. Tahun 1990-an
BI mengeluarkan Paket Kebijakan Februari 1991 yang berisi ketentuan yang mewajibkan bank berhati-hati dalam pengelolaannya. Pada 1992 dikeluarkan UU Perbankan menggantikan UU No. 14/1967. Sejak saat itu, terjadi perubahan dalam klasifikasi jenis bank, yaitu bank umum dan BPR. UU Perbankan 1992 juga menetapkan berbagai ketentuan tentang kehati-hatian pengelolaan bank dan pengenaan sanksi bagi pengurus bank yang melakukan tindakan sengaja yang merugikan bank, seperti tidak melakukan pencatatan dan pelaporan yang benar, serta pemberian kredit fiktif, dengan ancaman hukuman pidana. Selain itu, UU Perbankan 1992 juga memberi wewenang yang luas kepada Bank Indonesia untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap perbankan.
D. Tahun 1992-1993
perbankan nasional mulai menghadapi permasalahan yaitu meningkatnya kredit macet yang menimbulkan beban kerugian pada bank dan berdampak keengganan bank untuk melakukan ekspansi kredit. BI menetapkan suatu program khusus untuk menangani kredit macet dan membentuk Forum Kerjasama dari Gubernur BI, Menteri Keuangan, Kehakiman, Jaksa Agung, Menteri/Ketua Badan Pertahanan Nasional, dan Ketua Badan Penyelesaian Piutang Negara. Selain kredit macet, yang menjadi penyebab keengganan bank dalam melakukan ekspansi kredit adalah karena ketatnya ketentuan dalam Pakfeb 1991 yang membebani perbankan. Hal itu ditakutkan akan mengganggu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka, dikeluarkanlah Pakmei 1993 yang melonggarkan ketentuan kehati-hatian yang sebelumnya ditetapkan dalam Paket februari 1991.
E. Tahun 1994
Perekonomian Indonesia mengalami booming economy dengan sektor properti sebagai pilihan utama. Keadaan itu menjadi daya tarik bagi investor asing. Pakmei 1993 ternyata memberikan hasil pertumbuhan kredit perbankan dalam waktu yang sangat singkat dan melewati tingkat yang dapat memberikan tekanan berat pada upaya pengendalian moneter. Kredit perbankan dalam jumlah besar mengalir deras ke berbagai sektor usaha, terutama properti, meski BI telah berusaha membatasi. Keadan ekonomi mulai memanas dan inflasi meningkat. Setelah berjalan lama, Pakto 88 mulai menampakkan dampak negatifnya. Kebebasan perbankan terutama dalam bank devisa, yang menghambat terciptanya sistem perbankan yang sehat.
F. Tahun 1995
Pada tahun 1995 mulai memperberat syarat ketentuan untuk menjadi bank devisa, meski langkah tersebut belum bisa menahan laju pertumbuhan perbankan. Pada 1996, sebagai upaya untuk menekan ekspansi kredit perbankan yang dianggap sebagai pemicu memanasnya mesin perekonomian, diterapkan kembali kebijakan moral suasion dengan cara menghimbau bank untuk menekan laju ekspansi kreditnya.
G. Tahun 1997
Walaupun ekpansi kredit perbankan mulai dapat ditahan, namun perkembangan usaha perbankan menjadi lebih sulit dikendalikan. Untuk itu, BI telah berencana untuk melikuidasi tujuh bank yang ternyata belum mendapat restu dari pemerintah.
7. Sumber dana bank
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung.oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan secara tepat.
8. Alokasi dana bank
menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan. Wujud dari pengalokasian dana adalah kredit
atau aset yang dianggap menguntungkan bank
Selasa, 04 Januari 2011
Prospek Menuju Era Globalisasi
I. Pengertian Umum
Terminologi antara Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) dan Manajemen Informasi (MI) masih membingungkan di kalangan perusahaan atau organisasi dan banyak yang memberikan persepsi yang berbeda dalam mendefinisikan kegiatan – kegiatannya (Marchand,2000).
SI merupakan suatu aliran data, transaksi dan kegiatan dari suatu organisasi yang berfokus pada kualitas, waktu pengembangan, flexibilitas, biaya dan perawatan piranti lunak (software). TI merupakan kebijakan, standar dan pengembangan infrastruktur seperti piranti keras (hardware) dan jaringan (networking). TI lebih berfokus pada kemampuan, respon, kemudahan dan rasio biaya/performansi. Sedangkan MI lebih berfokus pada penggunaan, kualitas dan integritas dari informasi. Oleh karena itu integrasi SI, TI and MI yang diperlukan oleh manajemen yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM), dimana memiliki komponen – komponen sebagai berikut piranti keras, piranti lunak, data, jaringan, sumber daya manusia dan prosedur.
Piranti keras adalah peralatan fisik yang dipergunakan untuk masukan, proses, dan aktifitas keluaran dalam suatu sistem informasi. Piranti lunak terdiri dari instruksi – instruksi program secara terinci yang mengontrol dan mengkoordinasikan komponen komputer piranti keras dalam sistem informasi. Sedangkan jaringan merupakan suatu penghubung beberapa variasi komponen – komponen hardware dan software untuk komunikasi suatu lokasi ke lokasi tertentu lainnya.
II. Kenapa Diperlukannya Teknologi Informasi ?
Saat ini kompetisi usaha semakin tinggi. Terutama pada era globalisasi dimana perusahaan besar dari luar negeri semakin bebas untuk beroperasi dan memasarkan produknya di Indonesia sehingga perusahaan lokal yang tidak mampu bersaing dengan sendirinya akan tersingkir. Oleh sebab itu, salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan TI.
Informasi merupakan aktiva (asset) penting pada suatu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Era saat ini, banyak organisasi tidak menyadari berapa banyak informasi telah didapat dan diproses serta didistribusikan baik secara manual maupun secara komputerisasi.
Menuju era globalisasi, para pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan akan digantikan oleh peranan sistem informasi yang didukung oleh teknologi informasi yang tepat guna. Proses manajemen sudah tidak harus bertatap muka dan tidak tergantung pada keinginan sekelompok tertentu, akan tetapi dapat dikoordinasikan secara perseorangan melalui pemanfaatan TI.
III. Peranan Teknologi Informasi
Ditinjau dari prospektif usaha dan manajemen, sistem informasi merupakan suatu solusi manajemen yang didukung oleh teknologi informasi untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan organisasi. Oleh karena itu, seorang pimpinan organisasi harus mengetahui keseluruhan dari organisasi, manajemen, dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam menyediakan solusi permasalahan.
Berdasarkan gambar 1, Teknologi Informasi (TI) adalah suatu alat yang tersedia untuk para pimpinan dalam menjalankan usaha atau organisasi untuk menyediakan suatu Sistem Informasi (SI) yang dipakai sebagai penunjang pengambilan keputusan dalam solusi usaha. Dengan kata lain bahwa manajemen, Teknologi Informasi dan organisasi merupakan suatu rantaian komponen terpadu dalam menunjang Sistem Informasi yang dipakai dalam memberikan baik solusi manajemen yang baru ataupun perubahan yang sudah ada.
Dalam merancang dan mempergunakan teknologi informasi, kita dituntut harus mengerti lingkungan usaha, struktur organisasi dan fungsi – fungsinya, politik organisasi, peranan manajamen dan pengambilan keputusan.
IV. Kecendrungan (Trend) Teknologi Informasi (TI)
Kecendrunngan (trend) TI mengarah pada pemanfaatan teknologi komputer dan teknologi terkait dalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik dan suara sehingga menghasilkan suatu informasi secara komprehensif. Informasi yang dihasilkan akan ditransfer melalui suatu jaringan (networking) ke tempat lainnya dan menghasilkan keluaran (ouput) yang sama.
Disamping itu pula, untuk perusahaan tergolong menengah ke atas, kecendrungan untuk membeli suatu paket aplikasi piranti lunak secara terpadu sehingga suatu perusahaan dapat menerapkannya secara terintegrasi kekeseluruhan fungsi – fungsi / departemen yang ada pada organisasi tersebut.
Degan semakin besar peranan teknologi jaringan dengan cakupan dunia atau Wide Area Network (WAN) atau sekarang populer dikenal dengan Internet, penyebaran informasi baik untuk program pendidikan (Cyber Education), maupun untuk transaksi perdagangan (Electronic Business) serta komunikasi jarak jauh (Telephony/ Video Confrence) dapat dengan mudah dilakukan secara efektif dan biaya yang efisien.
Sejalan dengan pemberlakuan otonomi daerah, hal tersebut juga akan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah melalui informasi dalam pengembangan Cyber City untuk dapat lebih mempromosikan potensi daerah, seni budaya dan investasi apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh investor dari mancanegara.
VI. Prospek Teknologi Informasi (TI) Menuju Era Globalisasi
Dalam membahas prospek TI tidak dapat dipisahkan dengan SI, oleh karena itu pembahasan dikategorikan menjadi 3 komponen utama, yaitu: piranti keras (hardware), telekomunikasi (telecommunication) dan piranti lunak (software)
F5.1 Piranti Keras
Teknologi Mainframe merupakan suatu teknologi sentralisasi dimana tempat penyimpanan data dipusatkan disuatu tempat tertentu sehingga kontrol hanya terbatas pada suatu group ataupun divisi. Sedangkan teknologi Client Server menggunakan konsep desentralisasi sehingga penyimpanan data tersebar di berbagai tempat. Saat ini banyak perusahaan yang beralih dari teknologi Mainframe ke teknologi Client Server sehingga banyak pengguna memanfaatkan PC (Personal Computer) yang memiliki konfigurasi yang rendah sebagai sebagai Client dan mengambil serta mengolah data dari PC lainnya sebagai Server.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi perbangkan melalui internet (Internet Bangking) dan perdagangan secara elektronik (Electronic Commerce), pasar piranti keras didominasi dengan pemakaian PC, akan tetapi Personal Pocket Computer yang dapat disimpan dalam saku akan menggantikan peranan Laptop sebagai pirati keras bagi pemakai yang banyak bepergian dibandingkan bekerja di suatu tempat. Disamping itu pula pemakai jasa telepon genggam (handphone) akan memanfaatkan teknologi WAP (Wireless Application Protocol) untuk dapat mengirim/ menerima e-mail, pencarian (browsing) informasi di internet, bahkan melakukan transaksi perdagangan melalui internet.
5.2 Telekomunikasi
Dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dapat mengeliminasi hambatan letak ataupun geograpis dan waktu, sehingga perusahaan ataupun organisasi meningkatkan jasa dan produksinya, pengambilan keputusan, pengembangan segmentasi pasar yang lebih luas dan mudah dalam membina hubungan dengan kastemer.
Electronic mail (E-mail) adalah suatu pertukaran pesan atau surat dari suatu komputer dengan komputer lainnya.
Voice over Internet Protocol (VoIP). Dengan memanfaatkan teknologi VoIP memungkinkan seseorang melakukan percakapan telepon kemana saja di seluruh dunia melalui media internet, sehingga dapat mengurangi biaya operasional untuk pembicaraan interlokal maupun Saluran Langsung Internasional (SLI).
Teleconfrence menyediakan fasilitas pembicaraan dan pertemuan suatu grup melalui telepon, sehingga mereka dapat mengurangi pertemuan tatap muka secara langsung dan berdiskusi melalui media elektronik. Sedangkan videokonfrensi adalah suatu konfrensi yang membutuhkan ruang konfrensi, mikropon, kamera dan beberapa peralatan komputer yang dapat menterjemahkan video image dan suara analog menjadi signal digital yang dikirimkan melalui suatu saluran komunikasi.
Wireless Application Protocol (WAP) merupakan standard dunia untuk mendapatkan informasi melalui teknologi wireless untuk pemakai telepon genggam (handphone) dalam menggunakan e-mail, pencarian informasi dan transaksi perdagangan melalui media Internet.
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah pertukaran dokumen standar transaksi bisnis antara komputer satu dengan lainnya secara langsung diantara beberapa organisasi. Dokumen – dokumen yang dihasilkan antara lain invoices bill of lading atau purchase order.
F 5.3 Piranti lunak
Piranti Lunak dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu sistem operasi piranti lunak (operating system software), aplikasi piranti lunak (application software) dan aplikasi untuk pemakai akhir (End User Software Package).
a. Sistem operasi piranti lunak
Sistem operasi ini sangat mutlak diperlukan dalam menjalankan aplikasi piranti lunak. Dulu kita mengenal sistem operasi DOS, saat ini ada banyak sistem operasi yang dapat kita pergunakan, antara lain Microsoft mengeluarkan Windows Millenium serta Windows NT. IBM jug mengandalkan sistem operasi yaitu OS/2. Kesemuanya tersebut dipergunakan untuk pemakai yang berbasis PC. Kriteria sistem operasi untuk berbasis PC yang diperlukan untuk dimasa mendatang adalah biaya yang relative murah dalam penerapan serta dapat dimodifikasi oleh penggunanya. Salah satunya adalah sistem operasi LINUX yang sangat populer terutama di kalangan mahasiswa dan profesional TI. Sedangkan untuk yang bukan berbasis PC, sistem operasi berbasis UNIX akan tetap dipertahankan.
b. Aplikasi piranti lunak
Untuk pengembangan aplikasi piranti lunak, organisasi dihadapkan pada dua pilihan yaitu mengembangkan aplikasi sendiri (Application Development) atau/ dan membeli paket aplikasi (Application Package).
v Application Development
Untuk pengembangan/ membuat apllikasi sendiri, diperlukan seorang programmer yang memilki pengetahuan dan skill bahasa pemrograman tertentu. Prospek bahasa pemrograman akan mengarah kepada pemrograman berbasis obyek (object oriented programmning) yang dipadukan dengan berbasis Web (Web Based) sejalan dengan perkembangan internet yang semakin pesat. Sebagai contoh: Visual Studio, ASP (Application Service Provider), ColdFusion, JAVA, PHP dan sebagainya.
v Aplikasi Paket (Application Package)
Dalam menentukan ataupun pemilihan piranti lunak, hal – hal yang perlu perhatikan yaitu pantas ataupun layaknya piranti lunak tersebut diterapkan berdasarkan pengalaman, referensi, pertimbangan organisasi, pelayanan dan tingkat produktifitas.
Enterprise Resources Planning (ERP) Software. Untuk tingkat level korporat dari suatu perusahaan, kecendrungan suatu perusahaan menerapkan suatu paket aplikasi yang terintegrasikan dan memenuhi kriteria dari 4 komponen fungsi utama dari perusahaan yaitu : Sumber Daya Manusia, Akutansi/ Keuangan, Supply Change Management (SCM). Lima besar ERP software package, yaitu SAP, Oracle , PeopleSoft, JD Edward dan BAAN.
Software Package. Suatu piranti lunak yang terintegrasi fungsi – fungsi mencakup akutansi, manajemen material, sumber daya manusia, produksi, perawatan, atau/ dan fasilitas lainnya yang ada pada perusahaan. Paket – paket populer tersebut yang akan dan sudah diterapkan di Indonesia antara lain : IFS, BAPICS, PRISM, Mincom, Quantum dan sebagainya.
Pendidikan. Paket terintegrasi di bidang pendidikan yang sudah diterapkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia yaitu SimPerTi (Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi). SimPerTi terdiri dari Sub Sistem Akademik, Perpustakaan, Perlengkapan, Keuangan, Perlengkapan, dan Kemahasiswaan.
Pemerintahan. SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) merupakan paket terintegrasi untuk bidang pemerintahan daerah dimana bagian dari Sistem Informasi Dalam Negri (SIMDAGRI). SIMDA terdiri dari beberapa sub sistem antara lain;
- SIMKAP (Sistem Informasi Perlengkapan)
- MAKUDA (Manajemen Keuangan Daerah)
- SIMDUK (Sistem Informasi Kependudukan)
- SIMAPBD (Sistem Informasi Anggaran Pendapatan Daerah)
- SIMATAP (Sistem Pelayanan Satu Atap)
Cyber Education. Dengan adanya kemudahan berkomunikasi dengan menggunakan teknologi multimedia, teleconfrence/ video confrence, memungkinkan adanya proses belajar mengajar jarak jauh melalui internet atau dikenal dengan istilah Cyber Education/ Virtual University. Sehingga mahasiswa dapat kuliah dimana saja diseluruh penjuru dunia dan kapan saja karena jarak geografis dan waktu bukan merupakan kendala utama.
Cyber City. Dalam pelaksanaan otonomi daerah dan menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang, promosi potensi daerah harus disebarluaskan keseluruh penjuru dunia. Untuk penyebaran informasi tersebut harus didukung oleh teknologi informasi yang handal, yakni sebuah teknologi berbasis Wide Area Network (WAN) atau Internet sehingga informasi mengenai potensi daerah dapat tersebar luas ke seluruh penjuru dunia secara efektif dan effisien. Salah satu solusi yang tepat dalam rangka itu adalah dengan diterapkan sistem informasi CyberCity berbasis teknologi multimedia dan internet.
Konsep CyberCity merupakan media informasi secara on-line berbasis internet mengenai daerah untuk masyarakat sekitarnya pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Komunikasi tersebut melibatkan pemerintah, kalangan dunia usaha, pendidikan, lembaga sosial masyarakat serta masyakat umum.
c. Paket Aplikasi untuk Pemakai Akhir (End User Software Package )
Paket aplikasi ini sering dipakai oleh individu ataupun perusahaan/ organisasi dalam pengolahan data (spreadsheet), pembuatan surat (word processing), makalah presentasi, dan desain dan grafis. Sebagai contoh Microsoft Office (Microsoft), Lotus Smart Suite (Lotus), Corell Draw, Auto Cad dan lain sebagainya.
VIII. Kesimpulan
Menuju era globalisasi, para pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan (decision making) akan digantikan oleh peranan Sistem Informasi (SI) yang didukung oleh efektifitas pemanfaatan Teknologi Informasi. Oleh karena itu kebutuhan manajemen harus diimbangi dengan komponen – komponen SI dan TI, yaitu piranti keras (hardware), piranti lunak (software), data, jaringan (networking), sumber daya manusia (human resources), dan prosedur (procedure).
Kecendurangan (trend) TI menuju pada pemanfaatan komputer dan teknologi terkait professional dibidangnya untuk integrasi suatu data, gambar dan suara sehingga menghasilkan suatu informasi secara komprehensif. Implementasinya berupa penerapan aplikasi multimedia, aplikasi program berorientasi obyek (object oriented) dan berbasis web (web based) melalui media internet, dan penerapan paket aplikasi terpadu/ terintegrasi (integration software package).
Prospek TI menuju era globalisasi memiiki peluang yang sangat besar karana informasi merupakan suatu komoditas terpenting. Adanya penggunaan PC (personal computer), komputer saku (Personal Pocket Computer), telepon genggam (handphone) serta teknologi VoIP (Voice over IP) dan WAP (wireless application protocol) akan mempermudah pemakai dalam penggunan surat elektronik (e-mail), melakukan konfrensi jarak jauh (tele/ video confrence), transaksi perdagangan (e-business), transaksi perbangkan (Internet Bangking) serta mempermudah dalam perdagangan ekspor/ impor dengan penerapan EDI (Electronic Data Interchange).
Pimpinan organisasi/ perusahaan akan memilih suatu aplikasi piranti lunak (application sofware) yang terintegrasi kesemua fungsi yang ada di organisasi, antara lain ERP / software package (perusahaan korporasi), SimPerTi (pendidikan), SIMDA (pemerintahan).
Dengan penerapan teknologi jaringan dengan cakupan dunia atau Wide Area Network (WAN) dan pemanfaatan media internet untuk pelaksanaan belajar mengajar (Cyber Education/ Virtual University) tanpa adanya kendala waktu, tempat, geografis, dan fasilitas. Demikian halnya dengan adanya pelaksaan otonomi daerah, promosi potensi daerah melalui media internet (Cyber City) dapat dengan mudah diterapkan secara efektif dan biaya yang efisien
Terminologi antara Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) dan Manajemen Informasi (MI) masih membingungkan di kalangan perusahaan atau organisasi dan banyak yang memberikan persepsi yang berbeda dalam mendefinisikan kegiatan – kegiatannya (Marchand,2000).
SI merupakan suatu aliran data, transaksi dan kegiatan dari suatu organisasi yang berfokus pada kualitas, waktu pengembangan, flexibilitas, biaya dan perawatan piranti lunak (software). TI merupakan kebijakan, standar dan pengembangan infrastruktur seperti piranti keras (hardware) dan jaringan (networking). TI lebih berfokus pada kemampuan, respon, kemudahan dan rasio biaya/performansi. Sedangkan MI lebih berfokus pada penggunaan, kualitas dan integritas dari informasi. Oleh karena itu integrasi SI, TI and MI yang diperlukan oleh manajemen yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM), dimana memiliki komponen – komponen sebagai berikut piranti keras, piranti lunak, data, jaringan, sumber daya manusia dan prosedur.
Piranti keras adalah peralatan fisik yang dipergunakan untuk masukan, proses, dan aktifitas keluaran dalam suatu sistem informasi. Piranti lunak terdiri dari instruksi – instruksi program secara terinci yang mengontrol dan mengkoordinasikan komponen komputer piranti keras dalam sistem informasi. Sedangkan jaringan merupakan suatu penghubung beberapa variasi komponen – komponen hardware dan software untuk komunikasi suatu lokasi ke lokasi tertentu lainnya.
II. Kenapa Diperlukannya Teknologi Informasi ?
Saat ini kompetisi usaha semakin tinggi. Terutama pada era globalisasi dimana perusahaan besar dari luar negeri semakin bebas untuk beroperasi dan memasarkan produknya di Indonesia sehingga perusahaan lokal yang tidak mampu bersaing dengan sendirinya akan tersingkir. Oleh sebab itu, salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan TI.
Informasi merupakan aktiva (asset) penting pada suatu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Era saat ini, banyak organisasi tidak menyadari berapa banyak informasi telah didapat dan diproses serta didistribusikan baik secara manual maupun secara komputerisasi.
Menuju era globalisasi, para pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan akan digantikan oleh peranan sistem informasi yang didukung oleh teknologi informasi yang tepat guna. Proses manajemen sudah tidak harus bertatap muka dan tidak tergantung pada keinginan sekelompok tertentu, akan tetapi dapat dikoordinasikan secara perseorangan melalui pemanfaatan TI.
III. Peranan Teknologi Informasi
Ditinjau dari prospektif usaha dan manajemen, sistem informasi merupakan suatu solusi manajemen yang didukung oleh teknologi informasi untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan organisasi. Oleh karena itu, seorang pimpinan organisasi harus mengetahui keseluruhan dari organisasi, manajemen, dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam menyediakan solusi permasalahan.
Berdasarkan gambar 1, Teknologi Informasi (TI) adalah suatu alat yang tersedia untuk para pimpinan dalam menjalankan usaha atau organisasi untuk menyediakan suatu Sistem Informasi (SI) yang dipakai sebagai penunjang pengambilan keputusan dalam solusi usaha. Dengan kata lain bahwa manajemen, Teknologi Informasi dan organisasi merupakan suatu rantaian komponen terpadu dalam menunjang Sistem Informasi yang dipakai dalam memberikan baik solusi manajemen yang baru ataupun perubahan yang sudah ada.
Dalam merancang dan mempergunakan teknologi informasi, kita dituntut harus mengerti lingkungan usaha, struktur organisasi dan fungsi – fungsinya, politik organisasi, peranan manajamen dan pengambilan keputusan.
IV. Kecendrungan (Trend) Teknologi Informasi (TI)
Kecendrunngan (trend) TI mengarah pada pemanfaatan teknologi komputer dan teknologi terkait dalam mengintegrasikan suatu data, gambar, grafik dan suara sehingga menghasilkan suatu informasi secara komprehensif. Informasi yang dihasilkan akan ditransfer melalui suatu jaringan (networking) ke tempat lainnya dan menghasilkan keluaran (ouput) yang sama.
Disamping itu pula, untuk perusahaan tergolong menengah ke atas, kecendrungan untuk membeli suatu paket aplikasi piranti lunak secara terpadu sehingga suatu perusahaan dapat menerapkannya secara terintegrasi kekeseluruhan fungsi – fungsi / departemen yang ada pada organisasi tersebut.
Degan semakin besar peranan teknologi jaringan dengan cakupan dunia atau Wide Area Network (WAN) atau sekarang populer dikenal dengan Internet, penyebaran informasi baik untuk program pendidikan (Cyber Education), maupun untuk transaksi perdagangan (Electronic Business) serta komunikasi jarak jauh (Telephony/ Video Confrence) dapat dengan mudah dilakukan secara efektif dan biaya yang efisien.
Sejalan dengan pemberlakuan otonomi daerah, hal tersebut juga akan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah melalui informasi dalam pengembangan Cyber City untuk dapat lebih mempromosikan potensi daerah, seni budaya dan investasi apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh investor dari mancanegara.
VI. Prospek Teknologi Informasi (TI) Menuju Era Globalisasi
Dalam membahas prospek TI tidak dapat dipisahkan dengan SI, oleh karena itu pembahasan dikategorikan menjadi 3 komponen utama, yaitu: piranti keras (hardware), telekomunikasi (telecommunication) dan piranti lunak (software)
F5.1 Piranti Keras
Teknologi Mainframe merupakan suatu teknologi sentralisasi dimana tempat penyimpanan data dipusatkan disuatu tempat tertentu sehingga kontrol hanya terbatas pada suatu group ataupun divisi. Sedangkan teknologi Client Server menggunakan konsep desentralisasi sehingga penyimpanan data tersebar di berbagai tempat. Saat ini banyak perusahaan yang beralih dari teknologi Mainframe ke teknologi Client Server sehingga banyak pengguna memanfaatkan PC (Personal Computer) yang memiliki konfigurasi yang rendah sebagai sebagai Client dan mengambil serta mengolah data dari PC lainnya sebagai Server.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi perbangkan melalui internet (Internet Bangking) dan perdagangan secara elektronik (Electronic Commerce), pasar piranti keras didominasi dengan pemakaian PC, akan tetapi Personal Pocket Computer yang dapat disimpan dalam saku akan menggantikan peranan Laptop sebagai pirati keras bagi pemakai yang banyak bepergian dibandingkan bekerja di suatu tempat. Disamping itu pula pemakai jasa telepon genggam (handphone) akan memanfaatkan teknologi WAP (Wireless Application Protocol) untuk dapat mengirim/ menerima e-mail, pencarian (browsing) informasi di internet, bahkan melakukan transaksi perdagangan melalui internet.
5.2 Telekomunikasi
Dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dapat mengeliminasi hambatan letak ataupun geograpis dan waktu, sehingga perusahaan ataupun organisasi meningkatkan jasa dan produksinya, pengambilan keputusan, pengembangan segmentasi pasar yang lebih luas dan mudah dalam membina hubungan dengan kastemer.
Electronic mail (E-mail) adalah suatu pertukaran pesan atau surat dari suatu komputer dengan komputer lainnya.
Voice over Internet Protocol (VoIP). Dengan memanfaatkan teknologi VoIP memungkinkan seseorang melakukan percakapan telepon kemana saja di seluruh dunia melalui media internet, sehingga dapat mengurangi biaya operasional untuk pembicaraan interlokal maupun Saluran Langsung Internasional (SLI).
Teleconfrence menyediakan fasilitas pembicaraan dan pertemuan suatu grup melalui telepon, sehingga mereka dapat mengurangi pertemuan tatap muka secara langsung dan berdiskusi melalui media elektronik. Sedangkan videokonfrensi adalah suatu konfrensi yang membutuhkan ruang konfrensi, mikropon, kamera dan beberapa peralatan komputer yang dapat menterjemahkan video image dan suara analog menjadi signal digital yang dikirimkan melalui suatu saluran komunikasi.
Wireless Application Protocol (WAP) merupakan standard dunia untuk mendapatkan informasi melalui teknologi wireless untuk pemakai telepon genggam (handphone) dalam menggunakan e-mail, pencarian informasi dan transaksi perdagangan melalui media Internet.
Elektronic Data Interchange (EDI) adalah pertukaran dokumen standar transaksi bisnis antara komputer satu dengan lainnya secara langsung diantara beberapa organisasi. Dokumen – dokumen yang dihasilkan antara lain invoices bill of lading atau purchase order.
F 5.3 Piranti lunak
Piranti Lunak dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu sistem operasi piranti lunak (operating system software), aplikasi piranti lunak (application software) dan aplikasi untuk pemakai akhir (End User Software Package).
a. Sistem operasi piranti lunak
Sistem operasi ini sangat mutlak diperlukan dalam menjalankan aplikasi piranti lunak. Dulu kita mengenal sistem operasi DOS, saat ini ada banyak sistem operasi yang dapat kita pergunakan, antara lain Microsoft mengeluarkan Windows Millenium serta Windows NT. IBM jug mengandalkan sistem operasi yaitu OS/2. Kesemuanya tersebut dipergunakan untuk pemakai yang berbasis PC. Kriteria sistem operasi untuk berbasis PC yang diperlukan untuk dimasa mendatang adalah biaya yang relative murah dalam penerapan serta dapat dimodifikasi oleh penggunanya. Salah satunya adalah sistem operasi LINUX yang sangat populer terutama di kalangan mahasiswa dan profesional TI. Sedangkan untuk yang bukan berbasis PC, sistem operasi berbasis UNIX akan tetap dipertahankan.
b. Aplikasi piranti lunak
Untuk pengembangan aplikasi piranti lunak, organisasi dihadapkan pada dua pilihan yaitu mengembangkan aplikasi sendiri (Application Development) atau/ dan membeli paket aplikasi (Application Package).
v Application Development
Untuk pengembangan/ membuat apllikasi sendiri, diperlukan seorang programmer yang memilki pengetahuan dan skill bahasa pemrograman tertentu. Prospek bahasa pemrograman akan mengarah kepada pemrograman berbasis obyek (object oriented programmning) yang dipadukan dengan berbasis Web (Web Based) sejalan dengan perkembangan internet yang semakin pesat. Sebagai contoh: Visual Studio, ASP (Application Service Provider), ColdFusion, JAVA, PHP dan sebagainya.
v Aplikasi Paket (Application Package)
Dalam menentukan ataupun pemilihan piranti lunak, hal – hal yang perlu perhatikan yaitu pantas ataupun layaknya piranti lunak tersebut diterapkan berdasarkan pengalaman, referensi, pertimbangan organisasi, pelayanan dan tingkat produktifitas.
Enterprise Resources Planning (ERP) Software. Untuk tingkat level korporat dari suatu perusahaan, kecendrungan suatu perusahaan menerapkan suatu paket aplikasi yang terintegrasikan dan memenuhi kriteria dari 4 komponen fungsi utama dari perusahaan yaitu : Sumber Daya Manusia, Akutansi/ Keuangan, Supply Change Management (SCM). Lima besar ERP software package, yaitu SAP, Oracle , PeopleSoft, JD Edward dan BAAN.
Software Package. Suatu piranti lunak yang terintegrasi fungsi – fungsi mencakup akutansi, manajemen material, sumber daya manusia, produksi, perawatan, atau/ dan fasilitas lainnya yang ada pada perusahaan. Paket – paket populer tersebut yang akan dan sudah diterapkan di Indonesia antara lain : IFS, BAPICS, PRISM, Mincom, Quantum dan sebagainya.
Pendidikan. Paket terintegrasi di bidang pendidikan yang sudah diterapkan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia yaitu SimPerTi (Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi). SimPerTi terdiri dari Sub Sistem Akademik, Perpustakaan, Perlengkapan, Keuangan, Perlengkapan, dan Kemahasiswaan.
Pemerintahan. SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) merupakan paket terintegrasi untuk bidang pemerintahan daerah dimana bagian dari Sistem Informasi Dalam Negri (SIMDAGRI). SIMDA terdiri dari beberapa sub sistem antara lain;
- SIMKAP (Sistem Informasi Perlengkapan)
- MAKUDA (Manajemen Keuangan Daerah)
- SIMDUK (Sistem Informasi Kependudukan)
- SIMAPBD (Sistem Informasi Anggaran Pendapatan Daerah)
- SIMATAP (Sistem Pelayanan Satu Atap)
Cyber Education. Dengan adanya kemudahan berkomunikasi dengan menggunakan teknologi multimedia, teleconfrence/ video confrence, memungkinkan adanya proses belajar mengajar jarak jauh melalui internet atau dikenal dengan istilah Cyber Education/ Virtual University. Sehingga mahasiswa dapat kuliah dimana saja diseluruh penjuru dunia dan kapan saja karena jarak geografis dan waktu bukan merupakan kendala utama.
Cyber City. Dalam pelaksanaan otonomi daerah dan menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang, promosi potensi daerah harus disebarluaskan keseluruh penjuru dunia. Untuk penyebaran informasi tersebut harus didukung oleh teknologi informasi yang handal, yakni sebuah teknologi berbasis Wide Area Network (WAN) atau Internet sehingga informasi mengenai potensi daerah dapat tersebar luas ke seluruh penjuru dunia secara efektif dan effisien. Salah satu solusi yang tepat dalam rangka itu adalah dengan diterapkan sistem informasi CyberCity berbasis teknologi multimedia dan internet.
Konsep CyberCity merupakan media informasi secara on-line berbasis internet mengenai daerah untuk masyarakat sekitarnya pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Komunikasi tersebut melibatkan pemerintah, kalangan dunia usaha, pendidikan, lembaga sosial masyarakat serta masyakat umum.
c. Paket Aplikasi untuk Pemakai Akhir (End User Software Package )
Paket aplikasi ini sering dipakai oleh individu ataupun perusahaan/ organisasi dalam pengolahan data (spreadsheet), pembuatan surat (word processing), makalah presentasi, dan desain dan grafis. Sebagai contoh Microsoft Office (Microsoft), Lotus Smart Suite (Lotus), Corell Draw, Auto Cad dan lain sebagainya.
VIII. Kesimpulan
Menuju era globalisasi, para pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan (decision making) akan digantikan oleh peranan Sistem Informasi (SI) yang didukung oleh efektifitas pemanfaatan Teknologi Informasi. Oleh karena itu kebutuhan manajemen harus diimbangi dengan komponen – komponen SI dan TI, yaitu piranti keras (hardware), piranti lunak (software), data, jaringan (networking), sumber daya manusia (human resources), dan prosedur (procedure).
Kecendurangan (trend) TI menuju pada pemanfaatan komputer dan teknologi terkait professional dibidangnya untuk integrasi suatu data, gambar dan suara sehingga menghasilkan suatu informasi secara komprehensif. Implementasinya berupa penerapan aplikasi multimedia, aplikasi program berorientasi obyek (object oriented) dan berbasis web (web based) melalui media internet, dan penerapan paket aplikasi terpadu/ terintegrasi (integration software package).
Prospek TI menuju era globalisasi memiiki peluang yang sangat besar karana informasi merupakan suatu komoditas terpenting. Adanya penggunaan PC (personal computer), komputer saku (Personal Pocket Computer), telepon genggam (handphone) serta teknologi VoIP (Voice over IP) dan WAP (wireless application protocol) akan mempermudah pemakai dalam penggunan surat elektronik (e-mail), melakukan konfrensi jarak jauh (tele/ video confrence), transaksi perdagangan (e-business), transaksi perbangkan (Internet Bangking) serta mempermudah dalam perdagangan ekspor/ impor dengan penerapan EDI (Electronic Data Interchange).
Pimpinan organisasi/ perusahaan akan memilih suatu aplikasi piranti lunak (application sofware) yang terintegrasi kesemua fungsi yang ada di organisasi, antara lain ERP / software package (perusahaan korporasi), SimPerTi (pendidikan), SIMDA (pemerintahan).
Dengan penerapan teknologi jaringan dengan cakupan dunia atau Wide Area Network (WAN) dan pemanfaatan media internet untuk pelaksanaan belajar mengajar (Cyber Education/ Virtual University) tanpa adanya kendala waktu, tempat, geografis, dan fasilitas. Demikian halnya dengan adanya pelaksaan otonomi daerah, promosi potensi daerah melalui media internet (Cyber City) dapat dengan mudah diterapkan secara efektif dan biaya yang efisien
TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI
PENDAHULUAN
Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.
A. Akuntansi Dan Teknologi Informasi
Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.
Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :
* Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).
* Bermanfaat (usefull).
* Menambah produktifitas (Increase productivity).
* Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).
* Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
Fungsi Sistem Informasi
Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP). Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang fundamental dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organsisasi telah berevolusi mulai dari srtuktur organisasi sederhana yang terdiri dari beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu.
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
2. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Otomasi Kantor Dan Perlunya Otomasi Kantor
Istilah sistem informasi akuntansi meliputi penggunaan teknologi informasi untuk penyajian informasi kepada para pemakai. Komputer digunakan pada seluruh tipe sistem informasi. TI mencakup komputer dan juga teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi. Teknologi seperti mesin pembaca kode bar dan peralatan scanning, dan protokol-protokol komunikasi dan standar-standar seperti ANSI X.12, penting bagi otomasi kantor.
Contoh Tentang Teknologi Tanggap Cepat
Istilah sistem tanggap cepat-Quick response system yaitu maksudnya menjelaskan yang ‘cepat’ dan “responsif”. Tetapi arti dari konsep tangap cepat jauh lebih mendalam. Sistem tanggap cepat penting bagi gerakantotal quality performance(TQP) perusahaan. TQP (Total Quality Management-TQM) adalah filosofi untuk melaksanakan sesuatu yang tepat dengan tepat pada saat pertama. TQP mensyaratkan produksi berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan terus menerus dalam operasi. TQP menekankan “kepuasan pelanggan” sedemikian rupa hingga tercapai “obsesi pelanggan”. Dalam lingkungan dunia bisnis yang sangat kompetitif, TQP adalah strategi untuk dapat bertahan hidup.
Beberapa teknologi berinteraksi agar sistem tanggap cepat menjadi flexsible yaitu :
1. Just In Time (JIT)
Sistem penjualan eceran tanggap cepat mirip dengan sistem persediaan just-in-time(JIT) yang digunakan manufaktur. Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya berdasarkan suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk memenuhi tingkat persediaan tertentu.
Cirinya :
* Lingkungan JIT merupakan suatu lingkungan arus yang berkelanjutan dan bukannya lingkungan batch.
* Mensyaratkan operasi pemrosesan secara kontinu, untuk meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara keseluruhan.
* Mengeliminasi kesi-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.
* Merupakan konsep yang mirip dengan TQM, dan dalam banyak hal sebagai aspek penting dalam TQM.
* Kegiatan pemrosesan muncul dengan konsep “tarikan”. Kegiatan (seperti pemesanan produk baru) terjadi hanya pada saat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan pelanggan, yang ditandai oleh order penjualan saat ini, “menarik” (menyebabkan pemicu) pesanan mulai dari pemrosesan permintaan ulang. Akibatnya dilakukanlah pesanan kepada pemasok. Pesanan kepada pemasok didasarkan pada penjualan yang aktual untuk mengisi kembali persedian yang telah terjual. Permintaan penjualan saat ini “menarik” (secara otomatis memicu) terjadinya pesanan untuk mengisi persediaan. Sehingga pedagang eceran dapat memesan dengan dasar kecenderungan pembelian yang terjadi saat ini.
2. Web Commerce
Disebut juga perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan melalui jaring internet (World Wide Web) merupakan bagian integral dari perekonomian. Penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi konsumen maupun penyedia barang.
Keuntungan bagi konsumen :
* Tidak perlu antri untuk dilayani oleh pramuniaga atau mendapatkan informasi produk.
* Melalui software berbasis jaringan internet yang canggih, seorang pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat atas pertanyaan yang kompleks mengenai produk yang bersangkutan.
* Transaksi berbasis web biasanya dilindungi dengan fasilitas enkripsi untuk alasan keamanan.
Keuntungan bagi penyedia barang :
* Penghematan biaya karena adanya pemesanan secara otomatis.
* Pengkodean elektronis secara otomatis atas data transaksi.
* Rendahnya biaya overhead. Seluruh toko internet dapat ditampung dalam satu komputer desktop.
* Barang dapat dipasarkan ke segenap penjuru dunia.
* Pemutakhiran, pengenalan produk baru dan perubahan harga dapat dilakukan secara cepat.
Yang banyak menjadi perhatian masyarakat dalam pembelian melalui Web adalah aspek keamanan dan perlindungan data pribadi. Berdasarkan alasan tersebut, American Institute of Public Accountant mensponsori adanya “label persetujuan” Web Trust yang dapat diterbitkan oleh para akuntan publik yang telah secara khusus terlatih, untuk diberikan kepada situs Web yang memenuhi kriteria.
3. Electronic Data Interchange (EDI)
Merupakan pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke komputer melalui jaringan komunikasi. Berbeda dengan E-mail di mana pengiriman pesan dibuat dan diinterpretasikan oleh manusia(orang ke orang), sedangkan pesan-pesan EDI dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer. Standar EDI untuk publik, khususnya ANSI X.12, telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap cepat yaitu :
* Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran data, dan dengan demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
* Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem komputer pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan untuk menempatkan dan memproses pesanan pembelian secara cepat, sehingga mendukung pengiriman tanggap cepat.
* Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam beberapa kasus, pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (Electronic Funds Transfer-EFT) dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok.
Semua kejadian ini, termasuk pengambilan pesanan dari persediaan pemasok, dapat dilakukan tanpa keterlibatan manusia.
4. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen- komponen sistem CIM biasanya :
* Mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan komputer (Computer Aided Design-CAD).
* Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
* Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.
Kelebihan CIM yaitu :
* Dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi. Komponen-komponen CIM diatas dihubungkan melalui jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software.
* Mengurangi biaya informasi. Melalui EDI, memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara produsen, pemasok, dan pelanggan.
* Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah hal yang penting bagi CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanning merupakan komponen-komponen sistem yang penting.
Contoh kasusnya, jika Anda melihat bagian bawah badan sebuah mobil baru, anda akan melihat banyak simbol kode bar pada banyak bagian, simbol kode bar yang serupa dengan kode bar UPC yang lazim terdapat pada produk-produk konsumsi. Kode bar, yang lazim terdapat pada barang- barang pabrik maupun pada barang-barang konsumsi, memungkinkan komputer atau robot untuk mengidentifikasi material, memproses informasi, dan memulai prosedur apapun yang diperlukan.
5. Electronic Funds Transfer (EFT)
Merupakan sistem pembayaran dimana pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya atau sebagian besar dilakukan secara elektronik.
Cirinya :
* Sistem EFT menyediakan fasilitas perpindahan dana secara elektronik antar organisasi yang didasarkan pada instruksi pelanggan.
* Bank dapat berhubungan dengan aplikasi-aplikasi EDI organisasi.
* Industri perbankan dan keuangan menggunakan :
1. FedWire, merupakan sistem pembayaran dan komunikasi elektronik. Berbagai bank yang memiliki rekening pada bank sentral Amerika untuk mentransfer dana antar mereka.
2. Clearing House Interbank Payment System (CHIPS), merupakan sistem Wiring otomatis yang digunakan untuk mengkliringkan pembayaran Eurodollarantara lembaga-lembaga keuangan AS dengan non-AS.
3. Clearing House Automated Payment System(CHAPS), merupakan fasilitas yang menyediakan transfer dana Pound Sterlingyang selesai dalam satu hari (same day settlement) yang digunakan oleh bank-bank kliring besar di Inggris dan Bank of England.
B. Akuntansi Dan Perkembangan Sistem
Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem yang menurut sudut pandang akuntan atau auditor, dilakukan secara profesional. Akuntan-akuntan dapat melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka, ataupun secara ekstern sebagai konsultan.
Tujuan Dari Hakikat Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem pada umumnya mencakup tiga tahap utama yaitu :
1. Analisis system
Meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi atas masalah-masalah sistem. Penekanan dalam analisis sistem adalah tujuan keseluruhan sistem. Hal yang mendasar dalam hal ini adalah imbal balik, untung rugi, dalam pencapaian tujuan sistem. Tujuan umum analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
* Untuk meningkatkan kualitas informasi.
* Untuk meningkatkan pengendalian intern.
* Untuk meminimalkan biaya.
Tujuan-tujuan ini saling berhubungan dan kadang-kadang bertentangan satu sama lain. Perihal untung rugi harus ditentukan dalam memilih antara tujuan kehematan dengan kemanfaatan, atau antara kesederhanaan dan sistem yang realistis tetapi kompleks. Kadang-kadang, metode evaluasi untung rugi bersifat subyektif karena f aktor-f aktor yang terlibat sulit untuk dikuantifikasi.
2. Perancangan system
Mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
3. Implementasi sistem.
Merupakan proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru, atau yang telah direvisi, ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian atas solusi sebelum implementasi, pendokumentasian solusi, dan peninjauan atas sistem pada saat awal pengoperasiannya. Hal itu bertujuan untuk memverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan spesifikasi rancangan.
Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem
Manajemen, pemakai, dan staf sistem perlu dilibatkan dalam perancangan sistem informasi dan kegiatan lanjutannya. Umumnya, kelompok perancangan atau tim proyek yang meliputi para pemakai, analis, dan wakil-wakil manajemen, dibentuk untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan spesifikasi-spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru.
Masalah-masalah teknis, organisasional, dan manajemen proyek akan muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang baru menimbulkan hubungan tata kerja baru di antara personel yang ada, perubahan-perubahan tugas, dan barangkali perubahan struktur organisasi formal. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan seluruhnya. Kegagalan untuk melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya output sistem, walaupun secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh, diperlukan kerja sama dari pemakai secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem (menyediakan input, verifikasi output) setelah sistem itu diimplementasikan.
Kerja sama pemakai yang dibutuhkan untuk keberhasilan pengoperasian sistem harus diyakini pada saat perancangan sistem, bukan sesudahnya. Sebagian besar aplikasi akuntasi bersifat rutin. Untuk memastikan kesesuaian dengan jadual produksi, hubungan yang terus-menerus di antara pemakai dan personel sistem informasi adalah penting. Daftar input, laporan, dan lainnya biasanya merupakan tanggung jawab kelompok sistem, tetapi untuk implementasi dan pemeliharaan atas daftar ini diperlukan kerja sama dengan para pemakai.
Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai(user oriented) membantu membentuk perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang dengan seksama mempertimbangkan konteks organisasional. Para pemakai harus dilibatkan dalam perancangan aplikas. Perhatian yang seksama terhadap output, baik terhadap kuantitas maupun format, dalam tahap perancangan akan mencegah pemakai untuk mengerjakan ulang data atau meminta bentuk laporan baru pada saat sistem sudah berjalan. Output harus diarahkan kepada keputusan- keputusan para pemakai harus memahami hakikat dan tujuan output agar dapat memanfaatkannya. Pelatihan karyawan harus tercakup dalam tahap perancangan, bukan dimulai setelah sistem dipasang. Akhirnya, sistem harus disiapkan untuk dapat menerima dan melakukan perubahan setelah mulai dioperasikan. Para pemakai biasanya meminta perubahan antisipasi terhadap kemungkinan ini dan faktor-faktor lain yang telah diuraikan adalah sangat penting dalam filosofi berorientasi pemakai dalam perancangan sistem.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi akuntansi, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi akuntansi yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardware maupun software) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
2. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan teknologi tanggap cepat.
3. Pengembangan sistem informasi akuntansi dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan.
REFERENSI
http://www.scribd.com/doc/33211434/Penggunaan-Teknologi-Informasi-Dalam-Sistem-Informasi-Akuntansi
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/naniek%20noviari%281%29.pdf
http://syaifulali.wordpress.com/2010/03/16/akuntansi-dan-teknologi-informasi/
http://diahlittlestar.blogspot.com/2010/05/penerapan-teknologi-informasi-dalam.html
http://blog.re.or.id/fungsi-utama-sistem-informasi-akuntansi.htm
Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.
A. Akuntansi Dan Teknologi Informasi
Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.
Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :
* Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).
* Bermanfaat (usefull).
* Menambah produktifitas (Increase productivity).
* Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).
* Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
Fungsi Sistem Informasi
Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP). Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang fundamental dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organsisasi telah berevolusi mulai dari srtuktur organisasi sederhana yang terdiri dari beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu.
Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
2. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3. Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Otomasi Kantor Dan Perlunya Otomasi Kantor
Istilah sistem informasi akuntansi meliputi penggunaan teknologi informasi untuk penyajian informasi kepada para pemakai. Komputer digunakan pada seluruh tipe sistem informasi. TI mencakup komputer dan juga teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi. Teknologi seperti mesin pembaca kode bar dan peralatan scanning, dan protokol-protokol komunikasi dan standar-standar seperti ANSI X.12, penting bagi otomasi kantor.
Contoh Tentang Teknologi Tanggap Cepat
Istilah sistem tanggap cepat-Quick response system yaitu maksudnya menjelaskan yang ‘cepat’ dan “responsif”. Tetapi arti dari konsep tangap cepat jauh lebih mendalam. Sistem tanggap cepat penting bagi gerakantotal quality performance(TQP) perusahaan. TQP (Total Quality Management-TQM) adalah filosofi untuk melaksanakan sesuatu yang tepat dengan tepat pada saat pertama. TQP mensyaratkan produksi berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan terus menerus dalam operasi. TQP menekankan “kepuasan pelanggan” sedemikian rupa hingga tercapai “obsesi pelanggan”. Dalam lingkungan dunia bisnis yang sangat kompetitif, TQP adalah strategi untuk dapat bertahan hidup.
Beberapa teknologi berinteraksi agar sistem tanggap cepat menjadi flexsible yaitu :
1. Just In Time (JIT)
Sistem penjualan eceran tanggap cepat mirip dengan sistem persediaan just-in-time(JIT) yang digunakan manufaktur. Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya berdasarkan suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk memenuhi tingkat persediaan tertentu.
Cirinya :
* Lingkungan JIT merupakan suatu lingkungan arus yang berkelanjutan dan bukannya lingkungan batch.
* Mensyaratkan operasi pemrosesan secara kontinu, untuk meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara keseluruhan.
* Mengeliminasi kesi-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.
* Merupakan konsep yang mirip dengan TQM, dan dalam banyak hal sebagai aspek penting dalam TQM.
* Kegiatan pemrosesan muncul dengan konsep “tarikan”. Kegiatan (seperti pemesanan produk baru) terjadi hanya pada saat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan pelanggan, yang ditandai oleh order penjualan saat ini, “menarik” (menyebabkan pemicu) pesanan mulai dari pemrosesan permintaan ulang. Akibatnya dilakukanlah pesanan kepada pemasok. Pesanan kepada pemasok didasarkan pada penjualan yang aktual untuk mengisi kembali persedian yang telah terjual. Permintaan penjualan saat ini “menarik” (secara otomatis memicu) terjadinya pesanan untuk mengisi persediaan. Sehingga pedagang eceran dapat memesan dengan dasar kecenderungan pembelian yang terjadi saat ini.
2. Web Commerce
Disebut juga perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan melalui jaring internet (World Wide Web) merupakan bagian integral dari perekonomian. Penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi konsumen maupun penyedia barang.
Keuntungan bagi konsumen :
* Tidak perlu antri untuk dilayani oleh pramuniaga atau mendapatkan informasi produk.
* Melalui software berbasis jaringan internet yang canggih, seorang pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat atas pertanyaan yang kompleks mengenai produk yang bersangkutan.
* Transaksi berbasis web biasanya dilindungi dengan fasilitas enkripsi untuk alasan keamanan.
Keuntungan bagi penyedia barang :
* Penghematan biaya karena adanya pemesanan secara otomatis.
* Pengkodean elektronis secara otomatis atas data transaksi.
* Rendahnya biaya overhead. Seluruh toko internet dapat ditampung dalam satu komputer desktop.
* Barang dapat dipasarkan ke segenap penjuru dunia.
* Pemutakhiran, pengenalan produk baru dan perubahan harga dapat dilakukan secara cepat.
Yang banyak menjadi perhatian masyarakat dalam pembelian melalui Web adalah aspek keamanan dan perlindungan data pribadi. Berdasarkan alasan tersebut, American Institute of Public Accountant mensponsori adanya “label persetujuan” Web Trust yang dapat diterbitkan oleh para akuntan publik yang telah secara khusus terlatih, untuk diberikan kepada situs Web yang memenuhi kriteria.
3. Electronic Data Interchange (EDI)
Merupakan pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke komputer melalui jaringan komunikasi. Berbeda dengan E-mail di mana pengiriman pesan dibuat dan diinterpretasikan oleh manusia(orang ke orang), sedangkan pesan-pesan EDI dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer. Standar EDI untuk publik, khususnya ANSI X.12, telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap cepat yaitu :
* Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran data, dan dengan demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
* Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem komputer pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan untuk menempatkan dan memproses pesanan pembelian secara cepat, sehingga mendukung pengiriman tanggap cepat.
* Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam beberapa kasus, pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (Electronic Funds Transfer-EFT) dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok.
Semua kejadian ini, termasuk pengambilan pesanan dari persediaan pemasok, dapat dilakukan tanpa keterlibatan manusia.
4. Computer Integrated Manufacturing (CIM)
Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen- komponen sistem CIM biasanya :
* Mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan komputer (Computer Aided Design-CAD).
* Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
* Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.
Kelebihan CIM yaitu :
* Dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi. Komponen-komponen CIM diatas dihubungkan melalui jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software.
* Mengurangi biaya informasi. Melalui EDI, memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara produsen, pemasok, dan pelanggan.
* Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah hal yang penting bagi CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanning merupakan komponen-komponen sistem yang penting.
Contoh kasusnya, jika Anda melihat bagian bawah badan sebuah mobil baru, anda akan melihat banyak simbol kode bar pada banyak bagian, simbol kode bar yang serupa dengan kode bar UPC yang lazim terdapat pada produk-produk konsumsi. Kode bar, yang lazim terdapat pada barang- barang pabrik maupun pada barang-barang konsumsi, memungkinkan komputer atau robot untuk mengidentifikasi material, memproses informasi, dan memulai prosedur apapun yang diperlukan.
5. Electronic Funds Transfer (EFT)
Merupakan sistem pembayaran dimana pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya atau sebagian besar dilakukan secara elektronik.
Cirinya :
* Sistem EFT menyediakan fasilitas perpindahan dana secara elektronik antar organisasi yang didasarkan pada instruksi pelanggan.
* Bank dapat berhubungan dengan aplikasi-aplikasi EDI organisasi.
* Industri perbankan dan keuangan menggunakan :
1. FedWire, merupakan sistem pembayaran dan komunikasi elektronik. Berbagai bank yang memiliki rekening pada bank sentral Amerika untuk mentransfer dana antar mereka.
2. Clearing House Interbank Payment System (CHIPS), merupakan sistem Wiring otomatis yang digunakan untuk mengkliringkan pembayaran Eurodollarantara lembaga-lembaga keuangan AS dengan non-AS.
3. Clearing House Automated Payment System(CHAPS), merupakan fasilitas yang menyediakan transfer dana Pound Sterlingyang selesai dalam satu hari (same day settlement) yang digunakan oleh bank-bank kliring besar di Inggris dan Bank of England.
B. Akuntansi Dan Perkembangan Sistem
Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem yang menurut sudut pandang akuntan atau auditor, dilakukan secara profesional. Akuntan-akuntan dapat melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka, ataupun secara ekstern sebagai konsultan.
Tujuan Dari Hakikat Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem pada umumnya mencakup tiga tahap utama yaitu :
1. Analisis system
Meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi atas masalah-masalah sistem. Penekanan dalam analisis sistem adalah tujuan keseluruhan sistem. Hal yang mendasar dalam hal ini adalah imbal balik, untung rugi, dalam pencapaian tujuan sistem. Tujuan umum analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
* Untuk meningkatkan kualitas informasi.
* Untuk meningkatkan pengendalian intern.
* Untuk meminimalkan biaya.
Tujuan-tujuan ini saling berhubungan dan kadang-kadang bertentangan satu sama lain. Perihal untung rugi harus ditentukan dalam memilih antara tujuan kehematan dengan kemanfaatan, atau antara kesederhanaan dan sistem yang realistis tetapi kompleks. Kadang-kadang, metode evaluasi untung rugi bersifat subyektif karena f aktor-f aktor yang terlibat sulit untuk dikuantifikasi.
2. Perancangan system
Mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
3. Implementasi sistem.
Merupakan proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru, atau yang telah direvisi, ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian atas solusi sebelum implementasi, pendokumentasian solusi, dan peninjauan atas sistem pada saat awal pengoperasiannya. Hal itu bertujuan untuk memverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan spesifikasi rancangan.
Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem
Manajemen, pemakai, dan staf sistem perlu dilibatkan dalam perancangan sistem informasi dan kegiatan lanjutannya. Umumnya, kelompok perancangan atau tim proyek yang meliputi para pemakai, analis, dan wakil-wakil manajemen, dibentuk untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan spesifikasi-spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru.
Masalah-masalah teknis, organisasional, dan manajemen proyek akan muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang baru menimbulkan hubungan tata kerja baru di antara personel yang ada, perubahan-perubahan tugas, dan barangkali perubahan struktur organisasi formal. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan seluruhnya. Kegagalan untuk melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya output sistem, walaupun secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh, diperlukan kerja sama dari pemakai secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem (menyediakan input, verifikasi output) setelah sistem itu diimplementasikan.
Kerja sama pemakai yang dibutuhkan untuk keberhasilan pengoperasian sistem harus diyakini pada saat perancangan sistem, bukan sesudahnya. Sebagian besar aplikasi akuntasi bersifat rutin. Untuk memastikan kesesuaian dengan jadual produksi, hubungan yang terus-menerus di antara pemakai dan personel sistem informasi adalah penting. Daftar input, laporan, dan lainnya biasanya merupakan tanggung jawab kelompok sistem, tetapi untuk implementasi dan pemeliharaan atas daftar ini diperlukan kerja sama dengan para pemakai.
Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai(user oriented) membantu membentuk perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang dengan seksama mempertimbangkan konteks organisasional. Para pemakai harus dilibatkan dalam perancangan aplikas. Perhatian yang seksama terhadap output, baik terhadap kuantitas maupun format, dalam tahap perancangan akan mencegah pemakai untuk mengerjakan ulang data atau meminta bentuk laporan baru pada saat sistem sudah berjalan. Output harus diarahkan kepada keputusan- keputusan para pemakai harus memahami hakikat dan tujuan output agar dapat memanfaatkannya. Pelatihan karyawan harus tercakup dalam tahap perancangan, bukan dimulai setelah sistem dipasang. Akhirnya, sistem harus disiapkan untuk dapat menerima dan melakukan perubahan setelah mulai dioperasikan. Para pemakai biasanya meminta perubahan antisipasi terhadap kemungkinan ini dan faktor-faktor lain yang telah diuraikan adalah sangat penting dalam filosofi berorientasi pemakai dalam perancangan sistem.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan tentang sistem informasi akuntansi, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi akuntansi yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardware maupun software) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
2. Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan teknologi tanggap cepat.
3. Pengembangan sistem informasi akuntansi dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan.
REFERENSI
http://www.scribd.com/doc/33211434/Penggunaan-Teknologi-Informasi-Dalam-Sistem-Informasi-Akuntansi
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/naniek%20noviari%281%29.pdf
http://syaifulali.wordpress.com/2010/03/16/akuntansi-dan-teknologi-informasi/
http://diahlittlestar.blogspot.com/2010/05/penerapan-teknologi-informasi-dalam.html
http://blog.re.or.id/fungsi-utama-sistem-informasi-akuntansi.htm
Perkembanganan Sistim Akuntansi
System akuntansi berkembang seiring dengan pekembangan perusahaan, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengetahuan karyawan dan penggunaan teknologi. Dengan munculnya komputer, semakin banyak data yang dapat diolah menjadi informasi baik yang bersifat finansial maupun non finansial, Pengolahan data dapat dilakukan baik secara terpusat maupun terdistribusi. Namun bannyak fakta menunjukan kehadiran komputer tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku bisnis. Keterlambatan laporan masih saja merupakan kendala yang dihadapi, bahkan banyak pelaku bisnis terjebak dalam kesemrawutan informasi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengendalian dan pemahaman akuntansi, sehingga menghasilkan banyak informasi yang tidak berguna, dan tidak memenuhi prinsip akuntansi.
Dokumen dasar yang digunakan sebagai bukti transaksi pada suatu system sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Kekurangan atau dokumen dasar kurang berkualitas menyebabkan tidak berjalannya informasi sesuai dengan yang dibutuhkan, sebaliknya kelebihan dokumen dasar dapat menimbulkan keruwetan dalam pengolahan data sehingga memicu terjadinya kesalahan entry data yang menyebabkan terjadinya kesalahan berantai.
Dengan dokumen dasar yang berkualitas dapat dihasilkan berbagai bentuk informasi yang akurat. Perubahan yang dilakukan pada dokumen dasar akan menyebabkan perubahan pada procedure pengolahan data.
Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama namun besar kecil perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh sumber daya lainnya menyebabkan system akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.
System yang disusun oleh suatu perusahaan belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain sekalipun jenis usahanya sama karena dalam prakteknya system akuntansi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pertumbuhan ekonomi memicu perkembangan bidang usaha semakin kompleks. Hal demikian mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi. Menurut jenis kegiatannya akuntansi dapat diklasifikasi menjadi beberapa golongan yang saling berkaitan satu dengan lainnya :
A. Akuntansi financial (financial accounting)
* · Auntansi Biaya (cost Accounting)
* · Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)
* · Akuntansi pajak (tax accounting)
* · Pemeriksaan akuntansi (auditing)
B. Akuntansi manajemen
* · Akuntansi strategis (planning)
* · Akuntansi pemerintahan dan lembaga
* · System Akuntansi
* · System distribusi
* · System Inventory
* · System Penjualan
* · System Komputer akuntansi
· Dll.
System Akuntansi komputer adalah suatu system akuntansi yang mengalami perubahan akibat pengaruh penggunaan teknologi komputer. System ini menciptakan banyak kemudahan dalam menyelesaikan persoalan akuntansi namun tetap memenuhi prinsip-prinsip akuntansi. Sebaliknya system komputer akuntansi dapat menimbulkan banyak masalah bila tidak diikuti peningkatan sumberdaya manusianya. Dalam terapan teknologi, tingkat kemampuan pemakai dalam menggunakan teknologi komputer sangat menentukan. Tingkat pengetahuan karyawan dan kecenderungan personal untuk mempertahankan kebiasaannya merupakan hambatan utama dalam pengembangan system
Dokumen dasar yang digunakan sebagai bukti transaksi pada suatu system sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Kekurangan atau dokumen dasar kurang berkualitas menyebabkan tidak berjalannya informasi sesuai dengan yang dibutuhkan, sebaliknya kelebihan dokumen dasar dapat menimbulkan keruwetan dalam pengolahan data sehingga memicu terjadinya kesalahan entry data yang menyebabkan terjadinya kesalahan berantai.
Dengan dokumen dasar yang berkualitas dapat dihasilkan berbagai bentuk informasi yang akurat. Perubahan yang dilakukan pada dokumen dasar akan menyebabkan perubahan pada procedure pengolahan data.
Walaupun pada dasarnya setiap perusahaan mengolah data dengan cara yang sama namun besar kecil perusahaan, jenis usaha dan teknologi yang digunakan serta pengaruh sumber daya lainnya menyebabkan system akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.
System yang disusun oleh suatu perusahaan belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain sekalipun jenis usahanya sama karena dalam prakteknya system akuntansi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pertumbuhan ekonomi memicu perkembangan bidang usaha semakin kompleks. Hal demikian mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi. Menurut jenis kegiatannya akuntansi dapat diklasifikasi menjadi beberapa golongan yang saling berkaitan satu dengan lainnya :
A. Akuntansi financial (financial accounting)
* · Auntansi Biaya (cost Accounting)
* · Akuntansi anggaran (Budgetary Accounting)
* · Akuntansi pajak (tax accounting)
* · Pemeriksaan akuntansi (auditing)
B. Akuntansi manajemen
* · Akuntansi strategis (planning)
* · Akuntansi pemerintahan dan lembaga
* · System Akuntansi
* · System distribusi
* · System Inventory
* · System Penjualan
* · System Komputer akuntansi
· Dll.
System Akuntansi komputer adalah suatu system akuntansi yang mengalami perubahan akibat pengaruh penggunaan teknologi komputer. System ini menciptakan banyak kemudahan dalam menyelesaikan persoalan akuntansi namun tetap memenuhi prinsip-prinsip akuntansi. Sebaliknya system komputer akuntansi dapat menimbulkan banyak masalah bila tidak diikuti peningkatan sumberdaya manusianya. Dalam terapan teknologi, tingkat kemampuan pemakai dalam menggunakan teknologi komputer sangat menentukan. Tingkat pengetahuan karyawan dan kecenderungan personal untuk mempertahankan kebiasaannya merupakan hambatan utama dalam pengembangan system
Kamis, 23 Desember 2010
Sistem Pengendalian Intern
Jika sebuah perusahaan transaksi keuangannya sangat banyak maka diperlukan suatu pengawasan yang lebih agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan ataupun penyimpanan, baik kas, transaksi maupun bukti dan juga barang dagangan. Untuk melakukan semua itu di dalam akuntansi disebut dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI). SPI berbeda dengan audit, kalau SPI untuk mengurangi kesalahan dan penyelewengan dalam penyelenggaraan pembukuan, sedangkan audit adalah kegiatan untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan dan penyelewengan dalam penyelenggaraan pembukuan
SPI untuk tiap-tiap perusahaan bisa berbeda-beda tergantung jenis perusahaan dan kekomplekan pembukuan perusahaan. Tapi prinsip-prinsip pokok SPI dapat diterapkan untuk semua perusahaan.
Tujuh buah prinsip pengendalian intern yang pokok yaitu :
Penetapan tanggung jawab secara jelas
Tiap karyawan harus punya job deskripsi yang jelas. Apabila perumusan tanggung jawab tidak jelas maka akan sulit untuk meminta pertanggung jawaban apabila ada kesalahan.
Penyelenggaraan pencatatan yang memadai
Segala transaksi harus ada buktinya. Bengan adanya bukti transaksi maka kemungkinan ada transaksi yang terlewatkan dalam pencatatan bisa dikurangi seminim mungkin. Bukti-bukti ini nantinya juga berguna apabila perusahaan melakukan audit atau apabila perusahaan diperiksa oleh kantor pajak, dsb.
Meng-asuransikan kekayaan dan karyawan perusahaan
Kekayaan perusahaan harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Begitu juga dengan karyawan yang mengurusi bagian keuangan juga diasuransikan untuk antisipasi kemungkinan kerugian karena pencurian oleh karyawan.
Pemisahan bagian pencatatan dengan bagian penyimpanan aktiva
Prinsip pokok pengendalian intern adalah pegawai yang bertugas sebagai penyimpan aktiva tidak diperkenankan mengurusi bagian pencatatan aktiva tersebut. Contoh seorang kasir tidak boleh juga sebagai bagian pencatatan transaksi kas atau membuat laporan arus kas.
Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan
pencatat atas transaksi yang berkaitan harus dipisah orang yang mencatatnya. Misal orang yang mencatat penerimaan kas di pisah dengan orang yang mencatat penjualan/ piutang. Hal ini tujuannya agar tiap individu yang mencatat dapat dikoreksi oleh rekannya yang lain yang mencatat transaksi berkaitan dengan temannya. Contoh dalam transaksi pembelian. Pembuat pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran kepada pemasok harus ditangani oleh orang yang berbeda.
Penggunaan peralatan elektronik
Apabila memungkinkan, hendaknya perusahaan menggunakan peralatan elektronik untuk mencatat transaksi dan kegiatan2 lain yang berkaitan dengan perusahaan.
Pelaksanaan pemeriksaan secara independen
Apabila sitem pengendalian intern sudah diterapkan, bukan berarti perusahaan sudah terbebas dari penyelewengan dan penyalahgunaan. Karena bisa saja kecurangan masih bisa terjadi bila ada kesempatan untuk melakukannya. Maka perusahaan perlu untuk melakukan pemeriksaan secara berkala atau audit terhadap kekayaan perusahaan. Kalau untuk stock bisa dilakukan stok opname, dan untuk bagian keuangan bisa dilakukan audit keuangan dengan melakukan cut off untuk transaksi sampai tanggal tertentu.
Sumber :http://rahmanfirmansyah7.wordpress.com/2008/11/27/metodologi-pengembangan-sistem-informasi/
SPI untuk tiap-tiap perusahaan bisa berbeda-beda tergantung jenis perusahaan dan kekomplekan pembukuan perusahaan. Tapi prinsip-prinsip pokok SPI dapat diterapkan untuk semua perusahaan.
Tujuh buah prinsip pengendalian intern yang pokok yaitu :
Penetapan tanggung jawab secara jelas
Tiap karyawan harus punya job deskripsi yang jelas. Apabila perumusan tanggung jawab tidak jelas maka akan sulit untuk meminta pertanggung jawaban apabila ada kesalahan.
Penyelenggaraan pencatatan yang memadai
Segala transaksi harus ada buktinya. Bengan adanya bukti transaksi maka kemungkinan ada transaksi yang terlewatkan dalam pencatatan bisa dikurangi seminim mungkin. Bukti-bukti ini nantinya juga berguna apabila perusahaan melakukan audit atau apabila perusahaan diperiksa oleh kantor pajak, dsb.
Meng-asuransikan kekayaan dan karyawan perusahaan
Kekayaan perusahaan harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Begitu juga dengan karyawan yang mengurusi bagian keuangan juga diasuransikan untuk antisipasi kemungkinan kerugian karena pencurian oleh karyawan.
Pemisahan bagian pencatatan dengan bagian penyimpanan aktiva
Prinsip pokok pengendalian intern adalah pegawai yang bertugas sebagai penyimpan aktiva tidak diperkenankan mengurusi bagian pencatatan aktiva tersebut. Contoh seorang kasir tidak boleh juga sebagai bagian pencatatan transaksi kas atau membuat laporan arus kas.
Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan
pencatat atas transaksi yang berkaitan harus dipisah orang yang mencatatnya. Misal orang yang mencatat penerimaan kas di pisah dengan orang yang mencatat penjualan/ piutang. Hal ini tujuannya agar tiap individu yang mencatat dapat dikoreksi oleh rekannya yang lain yang mencatat transaksi berkaitan dengan temannya. Contoh dalam transaksi pembelian. Pembuat pesanan pembelian, penerimaan barang, pembayaran kepada pemasok harus ditangani oleh orang yang berbeda.
Penggunaan peralatan elektronik
Apabila memungkinkan, hendaknya perusahaan menggunakan peralatan elektronik untuk mencatat transaksi dan kegiatan2 lain yang berkaitan dengan perusahaan.
Pelaksanaan pemeriksaan secara independen
Apabila sitem pengendalian intern sudah diterapkan, bukan berarti perusahaan sudah terbebas dari penyelewengan dan penyalahgunaan. Karena bisa saja kecurangan masih bisa terjadi bila ada kesempatan untuk melakukannya. Maka perusahaan perlu untuk melakukan pemeriksaan secara berkala atau audit terhadap kekayaan perusahaan. Kalau untuk stock bisa dilakukan stok opname, dan untuk bagian keuangan bisa dilakukan audit keuangan dengan melakukan cut off untuk transaksi sampai tanggal tertentu.
Sumber :http://rahmanfirmansyah7.wordpress.com/2008/11/27/metodologi-pengembangan-sistem-informasi/
Langganan:
Postingan (Atom)